IHSG Kembali Anjlok, Terburuk di Asia

Papan perdagangan saham
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews - Bursa saham Indonesia kembali mengalami tekanan jual setelah sepekan lalu sempat menguat. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin 3 Oktober 2011 ditutup melemah 200,32 poin atau 5,46 persen ke level 3.348,7.

IHSG sempat merosot tajam pada Rabu, 22 September 2011 dengan penurunan sebesar 328,35 poin atau 8,88 persen.

Pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat melepas saham senilai Rp1,54 triliun. Namun, aksi beli asing tercatat hanya Rp1,06 triliun, sehingga terjadi penjualan bersih sekitar Rp480 miliar.

Dari sekitar 439 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia, hanya saham lima emiten yang mengalami kenaikan harga. Kelima emiten itu adalah:

1. PT Taisho Parmacheutical Indonesia Tbk, naik Rp1.000 per lembar (0,85 persen).
2. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, naik 150 (6,98 persen).
3. PT Eterindo Wahanatama Tbk, Rp5 (1,27 persen).
4. PT Verena Multi Finance Tbk, Rp4 (3,31 persen).
5. PT Inti Keramik Alamsari Industri Tbk, Rp1 (0,69 persen).

Sementara itu, sejumlah saham yang masuk dalam daftar indeks LQ45, justru banyak yang menghuni jajaran top loser pada perdagangan awal pekan ini. Lima saham emiten yang mengalami penurunan harga terbesar pada hari ini adalah:

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

1. PT Astra International Tbk, turun Rp4.700 (7,38 persen).
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk Rp3,450 (-8,79 persen)
3. PT Astra Agro Lestari Tbk  Rp2.000 (-10,36 persen).
4. PT United Tractors Tbk Rp1.850 (-8,41 persen).
5. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Rp1.300 (-9,29 persen).

Kinerja IHSG pada hari ini juga menjadi yang terburuk di antara bursa regional Asia. IHSG yang anjlok 5,46 persen untuk sementara mencatat penurunan terbesar dibandingkan bursa Asia lainnya. Indeks KLSE di bursa Malaysia turun sebesar 1,41 persen, Strait Times (Singapura) melemah 2,01 persen, Nikkei 225 di Tokyo terkoreksi 1,78 persen, dan Hang Seng di bursa Hong Kong terpangkas 4,38 persen.

Tanda-tanda tekanan pada pasar modal Indonesia sudah terlihat sejak awal perdagangan bursa pada awal pekan ini. Pada 30 menit pertama transaksi, IHSG sudah turun 104 poin (2,9 persen) ke kisaran 3.444.

Penurunan indeks saham di bursa domestik pada awal perdagangan itu merupakan yang terbesar setelah indeks Hang Seng di bursa Hong Kong yang terjungkal 750 poin.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, mengatakan, sentimen negatif dari data ekonomi China, kekhawatiran gagal bayar Yunani, serta ancaman perlambatan ekonomi global menjadi pendorong turunnya IHSG dan bursa regional Asia hari ini.

"Kami melihat sentimen positif dari pengumuman inflasi September juga gagal mengangkat IHSG," ujar dia.

Untuk jangka pendek, dia melihat indeks masih akan berada dalam tekanan akibat faktor eksternal. Aliran dana asing keluar juga masih membayangi pergerakan indeks. "Kami melihat kecenderungan indeks akan fluktuatif sepanjang pekan ini," ujarnya.

Purwoko mengimbau pemodal untuk mewaspadai bahwa meningkatnya volatilitas di pasar merupakan indikasi dari peluang terbentuknya tren bearish untuk beberapa waktu mendatang. (art)

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024