Danamon: BI Akan Pangkas Lagi BI Rate

Anton Gunawan
Sumber :
  • Freedom Institute

VIVAnews - Chief Economist PT Bank Danamon Tbk, Anton Gunawan, menilai Bank Indonesia akan kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pasca penurunan 25 basis poin menjadi 6,5 persen pada Selasa, 11 Oktober 2011. Bank Sentral diperkirakan menurunkan suku bunga 25 basis poin pada bulan depan atau awal tahun depan, tergantung situasi pasar keuangan.

Menurut Anton, BI terlihat sangat percaya diri bahwa pasar tidak akan merespons negatif terhadap keputusan pemangkasan BI Rate, di tengah kondisi pasar keuangan yang akhir-akhir ini lebih stabil dibanding dua bulan lalu. Dua alasan utama yang mendorong penurunan bunga yaitu inflasi 2012 yang diperkirakan dapat dikendalikan. Alasan kedua, antisipasi pelambatan ekonomi global.

BI memperkirakan inflasi 2012 sekitar 4,9 persen, meski ada rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik sekitar 10 persen --jika disetujui Dewan Perwakilan Rakyat. Risiko inflasi lainnya yaitu naiknya harga beras akibat keputusan pemerintah Thailand yang membatalkan ekspor beras ke Indonesia.

Selama gejolak pasar keuangan pada September, BI sangat agresif mengintervensi nilai tukar dan pasar obligasi pemerintah. Intervensi menggunakan banyak instrumen seperti membeli Surat Utang Negara (SUN), menjual dolar AS dalam pasar spot dan forward.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

Langkah ini berhasil menstabilkan pasar uang dan pasar obligasi, meski terjadi outflow dari obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan saham --diperkirakan lebih dari US$7 miliar.

Kebijakan itu bersamaan dengan permintaan terhadap dolar AS untuk pembayaran utang swasta --sekitar US$4 miliar selama September hingga 11 Oktober 2011, sehingga mengakibatkan penurunan cadangan devisa US$10 miliar.

Untuk memenuhi alasan kedua, yaitu mengantisipasi pelambatan ekonomi global, Anton menilai penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin tidaklah cukup. Pemotongan ini akan dilanjutkan kembali, tergantung dari situasi pasar keuangan.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

"BI akan kembali menurunkan BI Rate pada bulan depan atau awal tahun depan," ujar Anton dalam risetnya yang diterima VIVAnews.com.

Untuk menjaga pasar tetap stabil, BI diperkirakan menjaga ketat pergerakan pasar valas dan obligasi. BI memiliki obligasi sekitar Rp55 triliun hingga awal 2012.

Menurut dia, gaya berbeda dari BI yang kini lebih agresif memberikan sinyal ke pasar mengindikasikan BI akan memimpin pasar. Sementara itu, rupiah diperkirakan masih tertekan dalam jangka pendek, khususnya karena permintaan dolar AS di musim Haji. Namun, rupiah akan menguat menuju Rp8.700 per dolar di akhir tahun. (art)

Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024