Pembatasan Impor Lampu Susah

VIVAnews - Pengusaha menilai rencana pembatasan impor lampu hemat energi belum bisa dilakukan di Indonesia. Pasalnya biaya produksi lampu itu masih sangat mahal.

Manager Marketing Philips Lighting Indonesia Anthony Caparto mengatakan, tipe lampu hemat energi yang beredar di Indonesia saat ini masih banyak yang impor dari China. "Biaya produksinya masih dua kali lebih mahal dari biaya produksi lampu jenis yang sama di China," kata dia di Jakarta, Kamis 29 Januari 2009.

Dia mengatakan, lampu hemat energi ini menggunakan bahan kimia yang kebijakannya belum diatur di Indonesia. Selama ini, pengusaha mengimpor dalam bentuk jadi dari China dan memodifikasi sebelum dipasarkan. "Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar lampu hemat energi," katanya.

Berdasarkan data Philips, dalam sebulan penjualan lampu hemat energi mencapai 7 juta buah. "Ini angka terbesar di dunia," katanya

Saat ini Philips hanya memproduksi dua tipe lampu, lampu pijar bening dan turunannya. Lampu ini berbasis tekologi flouruorosent (TL). Serta memproduksi lampu tipe T8. "Satu tipe akan diproduksi Philips, yaitu T5," katanya.

10 Perguruan Tinggi dan Universitas Bergengsi di Filipina, Segini Rata-rata Biaya Pendidikannya
Pemeriksaan Sandra Dewi di Kejagung

Selain Sandra Dewi, Ini Daftar Istri Tersangka Kasus Korupsi Timah yang Diperiksa Kejaksaan

Bukan cuma artis Sandra Dewi, Kejaksaan Agung ternyata memeriksa para istri tersangka lain kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP).

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024