FOTO: Keanggunan Prosesi Pernikahan Keraton

Pesta pernikahan Kraton Yogyakarta
Sumber :
  • REUTERS/ Dwi Oblo

VIVAnews - Pada prosesi akad nikah pagi tadi, Selasa, 18 Oktober 2011, di masjid Panepen Keraton Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegoro tampak gagah. Ia mengenakan beskap warna putih yang dipadu dengan kain corak klasik.

Sedangkan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang bertindak sebagai wali dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, mengenakan surjan warna hijau. Akad nikah berlangsung hikmat, meskipun tak dihadiri GKR Bendara.

Kedua pengantin memang baru dipertemukan dalam prosesi panggih, yang digelar usai ijab kabul di bangsal Kencono, pukul 10.00 WIB. Dalam bahasa Jawa, panggih berarti bertemu.

Prosesi panggih ini diiringi tiga lantunan gending Jawa. Yang pertama adalah Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan pengantin pria. Yang kedua Gending Ladrang Pengantin yang mengiringi upacara panggih--mulai dari balangan (saling melempar sirih), wijik dadi (pecah telur), hingga prosesi mencuci kaki suami. Yang terakhir: Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi kacar-kucur, lambang penyerahan nafkah dahar walimah.

Gelar Album Fan Sign, Sungjin Day6 Ungkap Momen Lucu Saat Pembuatan Album Fourever

Dalam prosesi panggih ini, para tamu dan undangan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.

Saat menjalani prosesi panggih, kedua pengantin terlihat sangat memikat. Mereka tampak mempesona, mengenakan busana dodotan khas Yogyakarta. Lihat galeri foto prosesi pernikahan itu di sini. (umi)

Ratusan Mahasiwa dan Dosen UI Gelar Aksi Kemanusiaan Dukung Kemerdekaan Palestina
Peziarah mencium tugu penanda bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019.

6 Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Tidak Boleh Dilakukan di Tanah Suci

Di tanah suci terdapat larangan yang tidak boleh dilakukan jemaah. Larangan di tanah suci cerminkan nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi perdamaian, dan kasih sayang.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024