Bangun Dok dan Kapal, 2 BUMN Kucurkan Rp400 M

Nelayan tak melaut
Sumber :
  • Kasiono | Surabaya Post

VIVAnews - Dua Badan Usaha Milik Negara perikanan yaitu Perum Pelabuhan Perikanan dan PT Perikanan Nusantara berniat berinvestasi sebesar Rp400 miliar untuk mengembangkan usaha perseroan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan merinci, Perum Pelabuhan Perikanan berencana melakukan investasi sebesar Rp100 miliar untuk membangun dok khusus kapal nelayan di Muara Baru, Jakarta Utara.

Dok khusus kapal nelayan itu nantinya akan dipergunakan untuk memperbaiki kapal-kapal nelayan. Potensi bisnis perbaikan kapal nelayan ini cukup besar, karena saat ini kapal-kapal nelayan harus antre hingga empat bulan untuk diperbaiki.

"Dari Rp100 miliar itu, siap investasi sebesar Rp20 miliar untuk perbaiki kapal sehingga seluruh kapal nelayan Jakarta Utara akan diperbaiki di situ. Sayang kan, nelayan tidak bisa melaut karena rusak dan membutuhkan waktu empat bulan. Nggak mungkin juga kan, kapal nelayan dikirim ke luar negeri untuk diperbaiki," kata Dahlan di Jakarta, Jumat 4 November 2011.

Dahlan menuturkan, dok khusus kapal nelayan ini tidak akan bentrok dengan dok-dok kapal lainnya karena dok yang akan dibangun spesialis untuk kapal nelayan.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Selain membangun dok, Perum Pelabuhan Perikanan juga akan membangun Cool Storage di Muara Baru dan di Tuban dengan sisa dana, setelah digunakan untuk perbaikan kapal nelayan.

Sementara itu, PT Perikanan Nusantara juga akan melakukan investasi sebesar Rp300 miliar untuk membangun kapal-kapal penangkap ikan di tiga daerah yaitu Sorong, Ambon, dan Belitung. Masing-masing daerah akan mempunyai enam kapal penangkap ikan. "Ditargetkan akan menghimpun ikan seribu ton per tahun," katanya.

Dengan target tersebut, lanjut Dahlan, PT Perikanan Nusantara diharapkan dapat membuat program 'go west', yaitu transportasi ikan dari wilayah timur Indonesia ke wilayah barat Indonesia.

Dengan adanya program ini diharapkan akan terjadi dua keuntungan. Pertama, harga ikan di timur Indonesia yang selama ini murah dapat memiliki nilai tambah yang baik dan kedua ikan-ikan di Jawa yang selama ini kurang akan mendapatkan suplai ikan yanglebih bagus dan dengan harga yang lebih baik.

Sementara itu, seluruh sumber investasi ini akan diambil dari internal perusahaan dan pinjaman bank. "Kedua BUMN ini sudah bankable. Saya sudah setujui rencana kedua BUMN ini, cuma saya minta agar mempunyai proses strategi yang baik," tutur Dahlan. (umi)

Dak Galbi

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Asia, dengan kekayaan budaya dan ragam kuliner yang mengagumkan, merupakan destinasi impian bagi banyak pelancong. Namun, ada negara yang tidak ramah vegetarian.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024