Anindya: Saham VIVA Milik Publik

PT VISI MEDIA ASIA MENGGELAR ACARA IPO UPDATE
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Presiden Komisaris PT Visi Media Asia Tbk, Anindya N Bakrie, mengatakan, pencatatan saham perdana VIVA di Bursa Efek Indonesia merupakan momentum untuk 'menempuh hidup baru'. Hari ini, di awal perdagangan saham di BEI, harga saham VIVA melonjak Rp100 (33 persen) ke level Rp400, dengan harga tertinggi sempat ke level Rp450.

"VIVA bukan milik suatu kelompok semata, tapi milik publik. Tata kelola perusahaan dapat dilihat dari pergerakan harga sahamnya," kata Anindya di sela acara pencatatan saham perdana (listing) VIVA di gedung BEI, Jakarta, Senin 21 November 2011.

Anindya mengatakan, pencatatan saham VIVA merupakan salah satu contoh bahwa Indonesia bisa, meski prosesnya tidak gampang. "Kami ingin membantu mimpi Pak Ito (direktur utama BEI, Ito Warsito)," tuturnya.

VIVA merupakan perusahaan ke-10 dalam kelompok Bakrie yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. "Saya mendengar saham VIVA kelebihan pemesanan (oversubscribe). Sehabis pencet tombol semua bisa ramai-ramai masuk untuk beli sahamnya," kata dia.

Saham Visi Media Asia dibuka menguat Rp100 atau 33 persen ke level Rp400 per saham saat diperdagangkan perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin 21 November 2011. Harga saham juga sempat menembus level tertingginya di Rp450 atau naik Rp150 (50 persen).

Sementara itu, indeks harga saham gabungan di BEI justru dibuka melemah ke level 3.713 atau terkoreksi 31,04 poin (0,83 persen). Pada prapembukaan tadi, IHSG juga turun 30,83 poin atau 0,82 persen di posisi 3.723,67.

"Visi Media Asia merupakan emiten ke-20 di BEI tahun ini, dicatat dengan kode VIVA di papan utama. Tentunya, pencatatan perdana ini akan menambah kesemarakan di bursa dan saham VIVA akan menjadi koleksi investor portofolio," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito.

Ito menambahkan, VIVA sudah harus secara konsisten menanamkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG). "Sebagai perusahaan publik, mulai hari ini VIVA juga dituntut keterbukaan, tidak ada lagi hak pemegang saham mayoritas dan hak pemegang saham publik," tuturnya. (art)

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024