Prioritas Blok Migas bagi Perusahaan Nasional

Ilustrasi Ladang minyak dan gas di lepas pantai.
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVAnews - PT Pertamina harus bersaing dengan perusahaan migas nasional lainnya jika ingin mengakuisisi blok-blok migas yang akan habis masa kontraknya.

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan, pengelolaan blok-blok migas yang akan habis kontrak diprioritaskan kepada perusahaan migas nasional, tidak hanya Pertamina.

"Prioritas diberikan kepada perusahaan nasional, jadi bukan hanya Pertamina," kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 24 November 2011.

Menurut Gde, banyak perusahaan nasional lainnya di luar Pertamina yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang baik untuk mengembangkan blok-blok migas.

Untuk meningkatkan produksi migas Pertamina, BP Migas mendorong agar perusahaan pelat merah itu lebih meningkatkan lagi kegiatan eksplorasi dan produksi di wilayah kerja yang sudah mereka peroleh.

Peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi itu dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan intensifikasi, misalnya dengan pemulihan produktivitas minyak (Enhanced Oil Recovery/EOR) dan lainnya dengan tujuan agar produksi minyak nasional dapat meningkat.

"Kalau Pertamina hanya mengambilalih lapangan produksi yang sudah habis masa kontraknya, produksi minyak secara nasional tidak akan naik, hanya perubahan kepemilikan saja," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun menyatakan, Pertamina tertarik untuk mengakuisisi blok-blok migas yang kontraknya akan segera berakhir, seperti blok Mahakam, Offshore North West Java, dan blok Koridor milik Conoco Philips Indonesia.

"Blok-blok kecil kalau berpotensi unitisasi dengan lapangan milik Pertamina, bisa juga akan kami take over seperti blok Sanga-Sanga yang dimiliki oleh VICO Indonesia," katanya.

Berikut daftar blok migas yang akan habis masa kontraknya:

1. PT Chevron Pacific Indonesia, blok Siak, November 2013
2. Intermega Sabaku Plc Ltd, blok Salawati, Januari 2015.
3. Conoco Phillips Indonesia, blok Koridor, September 2016.
4. Petrochina, Kepala Burung, Oktober 2016.
5. Total EP Indonesie, blok Mahakam, Maret 2017.
6. Exxon Mobil Oil Indonesia Inc, blok B Arun, Agustus 2017.
7. Chevron Indonesia Company, Attaka, Maret 2017.
8. Petrochina, Tuban, Februari 2018.
9. Vico Indonesia, Sanga-Sanga, Agustus 2018.
10. CNOOC SES Ltd, South East Sumatera, September 2018.
11. Conoco Phillips Indonesia, South Natuna Sea Blok B, Oktober 2017.

Witan Sulaeman Pecah Kepala Saat Timnas Indonesia Vs Guinea, Sang Istri Langsung Ungkap Kondisinya
Wasit asal Prancis Francois Letexier memberikan kartu merah untuk Shin Tae-yong

Mengharukan, Shin Tae-yong Menangis Usai Timnas Indonesia U-23 Dikalahkan Guinea

Timnas Indonesia U-23 kalah dari Guinea dalam laga playoff Olimpiade 2024. Pelatih Shin Tae-yong disebut menangis usai pertandingan ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024