- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews- Saat ini jumlah valuta asing yang dimiliki masyarakat Indonesia mencapai sekitar Rp361,3 triliun. Angka itu ditempatkan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito.
Menurut Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro masyarakat Indonesia mendiversifikasi tabungan dengan beberapa instrumen tambahan seperti investasi berbentuk mata uang dolar AS.
Padahal bunga simpanan dalam bentuk dolar relatif kecil yaitu 1 persen per tahun untuk deposito dolar. Namun hal itu tetap dipilih masyarakat karena dipandang memiliki rasa aman dibanding hanya mendapat imbal hasil. "Simpanan dalam dolar AS akhirnya menjadi simpanan pasif," kata dia.
Legowo mengatakan masyarakat yang berinvestasi dalam bentuk mata uang dolar AS pernah mereguk keuntungan pada saat krisis moneter 1998. Pada saat itu mereka yang menabung sebagian dananya dalam bentuk dolar AS memperoleh manfaat lebih dibandingkan mereka yang hanya memiliki tabungan dalam mata uang rupiah.
Untuk menambah hasil investasi, Manulife Aset Manajemen Indonesia menawarkan Reksa Dana Manulife Greater Indonesia Fund (Reksa Dana MGIF) yaitu reksa dana yang menempatkan dananya dalam bentuk saham yang ditawarkan dengan bentuk dolar AS.
"Ini adalah alternatif investasi bagi masyarakat untuk mengembangkan simpanan dolar AS-nya," kata Legowo di Jakarta, Selasa, 29 November 2011.
Reksadana MGIF ini menawarkan 500 juta unit penyertaan dengan penempatan awal minimal US$100 dan penempatan selanjutnya minimal US$10. Saat ini dana kelola MAMI mencapai Rp27,91 triliun per Oktober 2011 melalui 17 produk reksadananya. (eh)
Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Jarimu Harimaumu” pada tanggal 26 April 2024 di Jakarta Barat.
