VIVAnews - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu, kaget ketika berkunjung ke daerah. Kader-kader partai di daerah bertanya padanya, mengapa foto Sri Sultan Hamengku Buwono X yang selama ini dikenal sebagai kader Golkar dipakai partai lain untuk berkampanye.
"Padahal Sultan itu penasihat Golkar," kata Burhanuddin ditemui usai sebuah diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Jumat, 6 Februari 2009. "Yang disesalkan teman-teman di Golkar adalah, tiba-tiba foto Sultan sudah ada di seluruh pulau berkampanye untuk Republikan."
Jadi, kata Burhanuddin, kader-kader Golkar bertanya padanya. "Loh, ini kan tokoh Golkar, kok dia kampanye untuk partai lain dan fotonya disandingkan dengan kader-kader partai lain?" kata Burhanuddin mengulangi pertanyaan rekan-rekannya separtai itu. "Ini kan berbahaya bagi persaingan Golkar di tingkat bawah."
Karena itu, sejumlah pimpinan partai termasuk Burhanuddin menyilakan Sultan meninggalkan partai beringin itu. "Jangan kok tiba-tiba masuk ke partai lain. Jadi, janganlah Golkar dipanas-panasi dan dikompor-kompori dengan anggapan bahwa Golkar tidak senang dan tutup pintu jika Sultan mencalonkan diri menjadi presiden," katanya.
Sekali lagi, Burhan menyatakan, partai Golkar tak pernah menutup pintu bagi kader-kader yang ingin mencalonkan diri. Pada Rapat Pimpinan berikutnya, Golkar akan membicarakan format pencalonan presiden, namun yang pasti tidak akan memakai model konvensi seperti tahun 2004.
Terpopuler: Anggota Polri di Timnas U-23, Rocky Gerung Larang Anies Nyagub
Berita seputar Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia adalah salah satu tema berita yang cukup menarik perhatian pembaca News VIVA, sepanjang Senin kemarin 29 April 2024.
