Ditinggal Pasangan Bisa Picu Kematian

Wanita menangis.
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Hati-hati, jangan terlalu lama tenggelam dalam duka patah hati. Seseorang yang ditinggal pasangannya, berisiko 21 kali lebih besar, mengalami serangan jantung yang bisa memicu kematian.

Kurang tidur, 'badai' stres, tak nafsu makan, dan kondisi jiwa yang tertekan, dengan mudah membuat seseorang berisiko tinggi mengalami serangan jantung.

Ini merupakan kesimpulan penelitian yang dilakukan tim dari Harvard Medical School di Amerika Serikat. Mereka meneliti orang-orang, yang pasangannya meninggal dunia.

Pada hari pertama kematian pasangan, risiko serangan jantung meningkat 21 kali dan enam kali pada minggu pertama. Studi ini adalah penelitian pertama yang fokus pada risiko serangan jantung, pada hari dan minggu pertama, setelah orang terdekatnya meninggal dunia.

"Penyedia layanan kesehatan perlu memberikan perhatian pada seseorang yang ditinggal. Kedukaan yang mendalam membuat mereka pada minggu dan hari pertama, berisiko tinggi mengalami serangan jantung," kata Dokter Murray Mittleman, ahli jantung dari Harvard Medical School, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.

Berduka karena pasangan meninggal dunia, bisa jadi risiko kematian jangka panjang. Yaitu, mencapai 53 persen yang bisa dipicu stroke dan penyakit jantung.

Stres psikologis karena ditinggal pasangan, menurut peneliti, membuat detak jantung dan tekanan darah meningkat. Termasuk memicu penggumpalan darah yang berujung pada serangan jantung. (pie)

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”
BMW i5 eDrive40 M Sport

BMW Cetak Sejarah Baru di Indonesia

BMW Indonesia mengumumkan hasil penjualan yang luar biasa untuk kuartal satu 2024 dengan total 775 unit, menunjukkan peningkatan 12 persen dibandingkan periode yang sama

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024