VIVAnews - President Director Country Head Fitch Ratings Indonesia, Baradita Katoppo, mengingatkan bahwa masuknya Indonesia pada peringkat investment grade turut disertai kelemahan tersendiri.
Sebab, komposisi investasi Indonesia yang lebih didominasi investor asing riskan akan sudden reversal atau penarikan dana secara tiba-tiba.
"Partisipasi investor asing di pasar keuangan kita masih sangat besar, sehingga ada risiko sudden reversal outflow," ujarnya saat ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa 17 Januari 2012.
Namun, lanjutnya, hal ini bukan sesuatu untuk dikhawatirkan. Sebab, pemerintah Indonesia dipercaya telah memiliki langkah antisipatif mengenai ancaman tersebut.
"Kita pernah mengalami reversal yang cukup keras pada September-Oktober 2011, tetapi ternyata kita bisa balik ke stabil dengan sangat cepat, singkat saja dan tidak menguras cadev (cadangan devisa) dengan banyak," tutur Baradita.
Baradita menuturkan, pihaknya belum akan menaikkan atau menurunkan peringkat Indonesia dalam waktu dekat. Namun jika ingin tetap meningkat, ada beberapa catatan mengenai permasalahan yang mesti diselesaikan.
Catatan itu, tambahnya, antara lain permasalahan infrastruktur, pendapatan perkapita yang sekarang relatif rendah, dan penerimaan pajak secara rasio dengan GDP (produk domestik bruto) masih rendah.
"Dan beberapa hal lain, permasalahan struktural seperti korupsi yang harus diperbaiki terus menerus," ujarnya.
Seperti diketahui Fitch Ratings menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+ dengan outlook stabil. Sementara itu, country ceiling dinaikkan menjadi BBB, dan short term foreign currency IDR dinaikkan menjadi F3.
Peringkat Fitch terakhir terhadap Indonesia adalah pada 24 Februari 2011, ketika meningkatkan outlook sovereign rating Indonesia dari BB+/stable menjadi BB+/positive. (ren)
Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Jarimu Harimaumu” pada tanggal 26 April 2024 di Jakarta Barat.
