Tugas Konversi Elpiji Semakin Berat

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) mengakui tugas menjalankan program konversi minyak tanah ke elpiji tahun ini semakin berat. Sebab jumlah paket tabung yang didistribusikan semakin banyak. 

"Karena itu, kami akan menambah fasilitas-fasilitas pendukung," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, di Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.

Dia mengatakan, tahun ini perseroan mendapat tugas mengkonversi 18 juta kepala keluarga. Namun belakangan ditambah menjadi 23 juta kepala keluarga. Selain itu, Pertamina juga menanggung kekurangan konversi tahun lalu sebanyak 5 juta tabung. Sehingga total konversi mencapai 23 juta kepala keluarga.

Guna mendukung program konversi ini, dia melanjutkan, Pertamina akan menambah kapasitas Stasiun Pengisian Bulk Elpiji di Tanjung Priok, Jakarta, sebanyal 1.000 ton dari kapasitas yang ada sekarang, 8 ribu ton. "Penambahan kapasitas kami targetkan selesai akhir tahun ini," kata Faisal.

Selain itu, Pertamina juga akan menambah kapasitas SPBE di Surabaya sebanyak 500 ton. Saat ini, di Semarang sudah dibagikan 20,4 juta tabung, dan elpiji isi ulang sebanyak 718 ribu metrik ton. "Minyak tanah yang sudah ditarik dari Semarang 2,66 juta kiloliter." Jika berjalan lancar, Faisal mengatakan, akhir 2009 di Pulau Jawa sudah terbebas dari minyak tanah bersubsidi.

Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik, Pelatih Arab Saudi Bocorkan Kekuatan Uzbekistan
Mahkamah Konstitusi

MK Siapkan Tukang Pijat hingga Vitamin untuk Hakim Selama Sidang Sengketa Pileg 2024

Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang perdana terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024