- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Harry Maryanto Supoyo mengaku tak tahu asal dana pembelian saham PT Garuda Indonesia Tbk oleh lima perusahaan milik Muhammad Nazaruddin.
"Asal uang rahasia nasabah, kami nggak bisa tahu. Kami perlakukan siapa pun yang beli saham, sama. Nazaruddin kan mengaku di BAP-nya, bahwa duit itu dari teman-temannya," kata Harry usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin 13 Februari 2012.
Harry yang mengenakan kemeja batik coklat mengaku dicecar penyidik sebanyak 10 pertanyaan. Namun, saat ditanya materi pemeriksaan dia enggan membeberkannya.
Begitu pun saat disinggung soal saham Garuda yang dibeli Nazaruddin, Harry memilih merahasiakan kepemilikan saham mantan bendahara umum Partai Demokrat itu. Menurut dia, hal tersebut merupakan rahasia klien yang tak bisa dibeberkan.
"Itu rahasia, saya nggak bisa kasih tahu. Terus terang kami nggak ngerti asal dana, karena kami perlakukan sebagai nasabah biasa saja," tandasnya.
Sebelumnya, mantan staf PT Permai Group, Yulianis, mengungkapkan mantan majikannya, Muhammad Nazaruddin, pernah membeli saham Garuda Indonesia. Nazaruddin mengucurkan dana total Rp300,8 miliar untuk membeli saham. "Itu dari keuntungan fee proyek," kata Yulianis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.
Menurut Yulianis, pembelian saham dilakukan oleh lima perusahaan milik Nazaruddin, yaitu: PT Permai Raya Wisata, Cakrawala Abadi, Exhartex, Pacific, dan Dharma Kusuma. (art)
430 Jemaah Calon Haji Tangerang Berangkat ke Tanah Suci
Sebanyak 430 jemaah calon haji atau JCH asal Kota Tangerang, Banten, siap diberangkatkan pada Sabtu, 11 Mei 2024.
