- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Minuman bersoda seringkali menjadi pilihan di saat-saat santai. Berbagai rasa dan kemasan yang unik ikut menjadi penunjang bagi popularitas minuman tersebut. Coca-Cola, salah satu produsen terbesar minuman berkarbonasi juga termasuk pelopor desain botol minuman bersoda.
"Kontur botol telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan Coca-Cola hingga menjadi sebuah ikon global selama lebih dari 125 tahun. Bentuknya yang khas juga telah diterima hampir di seluruh dunia," kata Amelia Nasution, Marketing Manager Sparkling Coca-Cola Indonesia di Pabrik Coca-Cola Amatil, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 15 Februari 2012.
Alexander Samuelson dari The Root Glass Company di Indiana adalah orang yang mendesain bentuk khas ini, yang kemudian dipatenkan pada 16 November 1915. Botol itu kemudian mengalami beberapa kali modifikasi hingga akhirnya diproduksi secara meluas tahun 1916.
Kontur botol inilah yang dipakai The Coca-Cola Company selama 40 tahun, hingga ukuran kemasan king-size diperkenalkan tahun 1955.
Seiring dengan perkembangan jaman, modifikasi dari botol kaca inipun berkembang. Bentuknya pun bermacam-macam namun tetap mempertahankan kontur yang sama. Saat ini, kemasan kaleng dan botol plastik (PET/polyethylene terephthalate) lebih mudah ditemui, karena itulah program Romancing The Coca-Cola's Iconic Contour Bottle diadakan.
Program napak tilas ini didesain untuk mengajak para konsumen kembali mengingat serta merayakan keunikan dari contour bottle minuman tersebut. Kekhasan contour bottle tersebut memiliki grip yang mudah dipegang dan dikenali. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan konsumen meminumnya langsung dari botol dan merasakan suhunya yang dingin.
"Tahun ini, kita juga ingin kembali ke botol kaca ini, salah satunya dengan meminumnya langsung dari botolnya bukan dari sedotan," kata Andrew Hallatu, Media Relations Manager Coca-Cola.
Lihat perjalanan botol Coca Cola di tautan ini.
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.
