- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Nur Pamudji, mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan aturan penjualan batu bara domestik (Domestic Market Obligation/DMO) jangka panjang untuk mengamankan pasokan batu bara domestik.
"Jangan sampai tambang-tambang batu bara habis diekspor," kata Nur di Jakarta, Senin 20 Februari 2012.
Nur Pamudji dalam Bimasena Breakfast Forum bertajuk "Coal: Domestic Market Obligation and Other Issues" menjelaskan DMO jangka panjang, antara 5-10 tahun lebih penting dibandingkan DMO tahunan yang selalu dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Hal tersebut yang belum dipikirkan sama sekali oleh pemerintah bagaimana melakukan long term DMO," paparnya.
Padahal, dia menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 terdapat Wilayah Pencadangan Negara (WPN) batu bara. Menurut dia, WPN ini merupakan instrumen yang bisa digunakan untuk DMO jangka panjang.
Bagi PLN, DMO jangka panjang itu untuk menjamin komitmen perusahaan guna menaikkan porsi energi batu bara yang saat ini baru 50 persen, dan akan meningkat menjadi 65 persen pada 2020. Secara volume akan menjadi 100 juta ton.
PLN, dia melanjutkan, pernah mengalami kesulitan pasokan pada 2008 dan 2010. Pada 2008, harga batu bara meningkat tajam, sehingga banyak pengusaha batu bara yang lebih menyukai mengekspor produknya. Sementara itu, pada 2010, harga batu bara turun drastis.
"Ternyata kuncinya harga. PLN mencari solusi supaya harga batu bara bisa merefleksikan harga yang riil," kata mantan direktur Energi Primer PLN itu. (art)
5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang
Asia, dengan kekayaan budaya dan ragam kuliner yang mengagumkan, merupakan destinasi impian bagi banyak pelancong. Namun, ada negara yang tidak ramah vegetarian.
