- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - PT Bank Central Asia Tbk menyatakan, untuk menghindari bubble di sektor kredit pemilikan rumah (KPR), pihaknya mulai menjaga kualitas kredit dengan tingkat persetujuan 60 persen. Ini menyusul penurunan suku bunga kredit BCA secara signifikan.
"Jadi, dari 10 orang yang mengajukan kredit, yang disetujui cuma 6 orang," kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, melalui pesan singkat kepada VIVAnews, Rabu 22 Februari 2012.
Selain tak menyetujui seluruh pemohon kredit, Jahja mengatakan, BCA juga menerapkan lokasi rumah yang layak jual. Bila terjadi kredit macet, rumah bekas tersebut bisa cepat terjual.
Untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah BCA sebenarnya mudah. Menurut Jahja, calon nasabah cukup membayar uang muka (DP) 20 persen, dan memenuhi ketentuan kredit BCA seperti total cicilan tak melebihi sepertiga pendapatan suami-istri. "Tidak harus nasabah lama," ujarnya.
Sekadar informasi, Bank Central Asia memberikan promo KPR sebesar 8 persen secara tetap selama 55 bulan. Promo tersebut terkait ulang tahun BCA ke-55. "Hampir lima tahun fixed rate," kata Jahja di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa, kemarin.
Selain itu, Jahja menjelaskan, KPR tersebut berbeda dengan yang lain. Jika nasabah hendak melunasi sebelum jatuh tempo, tidak akan dikenakan penalti. Sayangnya, KPR BCA hanya diperuntukkan bagi pinjaman di atas Rp250 juta.
KPR BCA hingga akhir Desember 2011 tumbuh menjadi Rp28 triliun. Angka itu naik 51 persen atau Rp10 triliun sejak Desember 2010. (art)
Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal
Arkhan Fikri menjadi sorotan usai Indonesia U-23 mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 di Abdullah Bin Khalifa Stadium.
