Rupiah Kian Melemah

BI: Pasar Ragu Paket Stimulus Amerika

VIVAnews - Bank Indonesia mengakui pelemahan kurs rupiah yang terjadi beberapa hari ini disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kejelasan paket stimulus Amerika Serikat. Meski begitu, BI akan tetap berupaya mengurangi volatilitas rupiah.

"Semua mata uang di emerging market mengalami kegamangan," ujar Deputi Gubernur BI Budi Mulia di Jakarta, Rabu, 11 Februari 2009.

Menurut dia, apa yang terjadi di Amerika Serikat, pelaku pasar tidak seoptimistis yang dibayangkan semula. Paket stimulus sebesar US$ 838 miliar memang sudah disetujui oleh senat AS.

Tetapi, soal paket penyelamatan sektor keuangan tahap kedua masih ini dipertanyakan kejelasannya oleh investor. "Detailnya belum jelas sehingga pasar berpikir lain," ujarnya.

Akibat situasi itu, mata uang dolar semakin menguat. "Kurs rupiah dan mata uang regional juga sama-sama melemah."

Pada perdagangan Rabu siang pukul 12.27 WIB, rupiah kembali terpuruk. Mata uang ini diperdagangkan di level Rp 11.852 per US$. Nilai tukar ini anjlok dari posisi Selasa kemarin Rp 11.720/US$.

Untuk memantau pergerakan rupiah, Budi Mulia menekankan BI akan terus berada di pasar. "Pokoknya, kami akan mencermati ini dan mengurangi volatilitas yang ada," katanya. "Sebab, itu mengganggu perhitungan bisnis."

Pensiun dari Polri, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi Ingin Jadi Lurah
Ilustrasi ibadah haji.

Arab Saudi Gandeng Bill Gates Berikan Vaksin Polio pada Jemaah Haji

Jemaah haji tahun ini akan mendapatkan peningkatan kesehatan melalui upaya pengendalian penyakit yang didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024