VIVAnews - Pemerintah kembali merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Revisi terbaru sebesar 4,5 persen.
Alasan revisi itu, kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Jakarta, Selatan 17 Februari 2009, DPR dan Bank Indonesia juga memberikan pandangan yang sama soal pertumbuhan ekonomi yang terus negatif.
"Kita diberi range antara 4-5 persen, kita lihat dunia, kita lihat semua kondisi terakhir, jadi pertumbuhan tahun ini kita asumsikan lebih rendah," katanya.
Akibat pemerintah menggunakan angka pertumbuhan ekonomi yang rendah, Anggito mengatakan, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap besaran defisit. Selain itu ada kemungkinan tingkat pengangguran dan kemiskinan juga ikut berubah.
Dalam asumsi terbaru ini, defisit naik dari asumsi sebelumnya 1 persen (Rp 51 triliun) menjadi 2,6 persen atau senilai Rp 137 triliun. Jumlah defisit ini lebih besar 0,1 persen dari usulan asumsi makro yang diusulkan ke DPR sebesar 2,5 persen PDB atau senilai Rp 132 triliun.
Dikatakan pembiayaan untuk menutup defisit ini berasal dari surplus APBN 2008 sebesar Rp 51 triliun, tambahan utang dari pinjaman siaga Rp 37 triliun dan pembiayaan SUN.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melepas Kirab Marching Band dan Karnaval Pawai Kendaraan Hias dalam rangka HUT Lampung ke-60 di Mahan Agung, Bandar Lampung, Sabtu.
KPU Lampung secara resmi meluncurkan launching Pilkada untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada Sabtu (27/4/2024).
Ketua KPU Lampung, Erwan Bustami.
Starlink Beroperasi di Indonesia, Ada Kekhawatiran Dikalangan Operator Lokal
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Kehadiran layanan internet Starlink dari SpaceX yang segera masuk ke Indonesia telah menimbulkan berbagai reaksi, terutama di kalangan operator lokal untuk pelayanannya.
Perbandingan antara Yandex Browser dan Google Chrome dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengguna yang ingin memilih browser yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selengkapnya
Isu Terkini