- REUTERS/Juan Medina
VIVAnews - Seperti beberapa tetangganya di Eropa, Portugal turut mengalami krisis ekonomi. Pemerintah pun terpaksa menerapkan beberapa langkah ekstrem agar defisit anggaran tidak membesar dan Portugal kembali produktif.
Selain menerapkan program penghematan anggaran, Portugal harus menghapus empat dari 14 hari libur dalam setahun. Menurut stasiun televisi BBC, penghapusan empat hari libur ini mulai berlaku pada 2013 dan akan berlangsung selama lima tahun.
Beberapa hari libur yang dihapus pemerintah Portugal melibatkan hari raya keagamaan Katolik, yaitu Hari Orang-orang Suci 1 November dan Hari Corpus Christi, yang jatuh setiap 60 hari setelah Hari Raya Paskah. Pemerintah mengaku telah berkonsultasi dengan Vatikan sebagai otoritas gereja-gereja Katolik, yang merupakan agama mayoritas rakyat Portugal.
Pemerintah Portugal pun juga menghapus dua hari libur lain, yang berkaitan dengan sejarah mereka. Hari-hari libur itu jatuh pada 5 Oktober, yang memperingati terbentuknya Republik Portugis pada 1910 dan 1 Desember, yang menandai kemerdekaan Portugal dari penjajahan Spanyol pada 1640.
Sebelumnya, Portugal juga harus memangkas gaji pegawai negeri dan menaikkan pajak. Langkah yang tidak populer ini demi mengurangi defisit anggaran dan cara menghadapi krisis ekonomi.
Portugal pun tahun lalu sepakat menerima pinjaman darurat sebesar 78 miliar euro dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, bantuan darurat itu menyertakan sejumlah syarat yang harus dipenuhi Portugal, diantaranya penghematan anggaran.
Selain mengatasi krisis, Portugal berharap penghapusan beberapa hari libur itu juga akan meningkatkan daya saing dan menggenjot produktivitas ekonomi di negeri mereka.
Ingin Duet Lagi di Pilkada Jatim, Khofifah Akui Merasa Nyaman dan Produktif bersama Emil
Khofifah Indar Parawansa mengakui merasa nyaman dan produktif bersama Emil Elestianto Dardak sehingga dia memohon doa restu untuk kembali berproses dalam Pilkada Jatim.
