10 Cara Pemakaman yang Unik (I)

Upacara Ngaben di Bali
Sumber :
  • Antara/ Nyoman Budhiana

VIVANews - Kematian adalah satu tahapan misterius yang semua manusia pasti hadapi. Dalam menyikapi kematian ini, sejumlah peradaban di dunia memiliki caranya sendiri, termasuk memperlakukan jasad yang sudah tak bernyawa.

Umumnya saat ini, manusia memakamkan kerabat mereka di dalam tanah, mengikuti ajaran beberapa agama besar yang berkembang di dunia.Tapi, ada juga cara aneh yang dilakukan sekelompok manusia.

Laman Livescience membuat 10 daftar prosesi kematian yang aneh tersebut. Ini lima diantaranya:

10. Mumi
Proses pemakaman yang berasal dari Mesir kuno ini mungkin cara yang paling terkenal di dunia. Prosesi untuk kalangan kelas atas ini dilakukan dengan mengeluarkan seluruh organ tubuh terlebih dahulu, termasuk otak, melalui hidung.

5 Fitur Unggulan di Realme C65, Ternyata Segini Harganya

Tubuh kemudian diisi dengan bahan kering seperti serbuk gergaji lalu kemudian dibungkus dengan linen. Orang Mesir percaya, mumifikasi ini membantu jiwa dalam perjalanan menuju akhirat.

9.Cryonic atau pembekuan
Cryonic adalah teknik pembekuan mayat sehingga sel-sel tubuh tidak rusak. Penemu metode ini adalah Robert Ettinger dan meninggal pada 23 Juli 2011. Dia pun menjadi orang ke-106 yang memanfaatkan teknologi ini. Biasanya, pengguna teknik ini yakin bisa dihidupkan lagi. Seseorang yang meninggal kemudian segera dimasukkan dalam larutan nitrogen kemudian dibekukan untuk menghindari kerusakan sel-sel tubuh.
 
8. Kremasi ala Bali
Berbeda dengan suasana pemakaman barat yang muram, atmosefer upacara kematian umat Hindu Bali menyerupai karnaval. Jasad orang mati diarak menuju lokasi pembakaran. Setelah diarak, mayat kemudian dipindahkan ketempat berbentuk sapi untuk kemudian dibakar. Upacara ini disebut Ngaben.

7. Plastination
Teknik ini cukup kontroversial. Plastination adalah teknik mengawetkan tubuh dengan menggantikan komponen air dan lemak pada tubuh atau organ mahluk hidup dengan jenis plastik tertentu. Hasilnya, tubuh tersebut tidak tidak berbau atau busuk, dan bahkan mempertahankan sifat sebagian besar sampel asli. Teknik ini diciptakan ahli anatomi Jerman Gunther von Hagens pada tahun 1977. Semula, teknik ini digunakan untuk mengawetkan spesimen kecil untuk penelitian medis. Obyek teknik ini kemudian berkembang menggunakan seluruh tubuh manusia.

6.Gua kematian manusia Neandertal
Sebelum mengenal pemakaman di tanah, sekitar 100 ribu tahun lalu, manusia Neandertal memilih pelosok gua-gua di Eropa dan Timur Tengah sebagai tempat peristirahatan terakhir. Menurut arkeolog, manusia Neandertal menganggap gelap, relung misterius di kedalaman gua merupakan tempat yang baik untuk mentransfer ke dunia lain. (eh)

Ilustrasi cedera lutut pesepakbola

7 Cedera Terparah dalam Sepakbola, Patah Tulang Hingga Gegar Otak

Sepakbola olahraga yang penuh dengan semangat, kerja sama tim, dan aksi heroik di lapangan hijau. Di balik sorak sorai para penonton, terdapat sisi kelamnya, yakni cedera

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024