173 Ilmuwan Bahas Bisnis dan Lingkungan

Peneliti riset dengan mikroskop
Sumber :
  • sefora.org

VIVAnews - Sebanyak 173  ilmuwan delegasi dari 12 negara-negara tingkat Asia berkumpul untuk simposium internasional, "12th Science Council of Asia Conference".

Pelatih Persib Bandung Komentari Efek VAR di Championship Series Liga 1

Simposium ini diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang bertempat IPB Conventional Center (ICC) Bogor, Jawa Barat. Negara-negara yang bergabung dalam acara ini adalah Indonesia, Laos, Malaysia, Jepang, Srilangka, Myanmar, Kamboja, Thailand, Philipina, Amerika Serikat, Vietnam, dan China. Acara ini digelar bekerjasama dengan Science Council of Asia (SCA).

Simposium internasional ini mengangkat tema "Mobilizing Science Towards Green Economy." Membahas mengenai ilmu dan teknologi dalam mewujudkan ekonomi yang ramah lingkungan. Acara ini mengundang pembicara Emil Salim dan dibuka oleh Deputi Bidang Ristek Kementerian Riset dan Teknologi, Benyamin Lagitan. 

Tips Memilih Mobil Sesuai dengan Zodiak, Kamu yang Mana?

Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan tentang faktor utama penyebab utama degradasi lingkungan. Ternyata, faktor ini terkait dengan upaya mengejar pertumbuhan ekonomi. Persaingan bisnis inilah yang berakibat kondisi lingkungan terabaikan.

Kepala LIPI, Lukman Hakim mengatakan, permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian penting bagi negata Asia. Banyak negara di benua Asia saat ini menghadapi tantangan yang kompleks dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan.

62 Kolonel TNI Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang Satu, Ini Daftar Lengkapnya!

"Sementara pada saat yang sama, negara-negara itu harus menjaga pertumbuhan ekonominya," katanya.

Menurut Lukman, ilmu pengetahuan bisa memainkan peran penting dalam menemukan solusi terbaik dengan membentuk koalisi bersama mewujudkan green economy (ekonomi ramah lingkungan).

Bangkok, Thailand

Ibu Kota Bangkok Berencana Dipindahkan, Thailand Ikuti Langkah Indonesia?

Seorang pejabat senior di kantor perubahan Iklim di Thailand, mengatakan bahwa mungkin pemerintah harus mempertimbangkan untuk merelokasi ibu kotanya, Bangkok.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024