Defisit Melonjak, Ekonomi RI Belum Kepanasan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni

VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan perekonomian Indonesia belum memasuki tahap kepanasan (overheating), meski terjadi defisit cukup besar pada transaksi berjalan.

Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Dicekoki Inex dan Sabu

Defisit transaksi berjalan pada triwulan I-2012 mencapai US$3,2 miliar (1,5 persen dari produk domestik bruto/PDB), dan melonjak menjadi US$6,9 miliar (3,1 persen dari PDB) pada triwulan II-2012.

"Sebetulnya belum sampai pada tahap itu --overheating--, tetapi memang lonjakan defisit dari kuartal satu ke kuartal dua cukup besar," ujar Darmin di Gedung Kementerian Perekonomian di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2012.

Menurut Darmin, kebijakan BI yang memberlakukan kenaikan uang muka (down payment/DP) untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar 30 persen dan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 70 persen, merupakan upaya menekan potensi defisit transaksi berjalan yang diprediksi semakin membesar.

"Justru sebenarnya pada waktu LTV itu diterapkan, kami sudah tahu ada arah defisit transaksi berjalan yang akan membesar. Itu sebenarnya kejadiannya," jelas Darmin.

Dalam siaran pers BI sebelumnya disebutkan bank sentral akan mengambil sejumlah langkah untuk mempercepat penyesuaian keseimbangan eksternal melalui kebijakan nilai tukar, penguatan operasi moneter, kebijakan makroprudensial untuk mengelola permintaan domestik, dan kebijakan yang mendorong arus modal.

Di antaranya ada empat langkah yang akan dilakukan BI. Pertama, BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Kedua, memperkuat operasi moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian likuiditas. Suku bunga acuan pun dipertahankan di angka 5,75 persen.

Ketiga, meningkatkan pendalaman pasar valuta asing. Keempat, kebijakan makroprudensial melalui pengelolaan pertumbuhan kredit dengan memperkuat implementasi loan to value, termasuk rencana penerapan untuk industri keuangan berbasis syariah dan larangan pemanfaatan kredit tanpa agunan (KTA) untuk uang muka kredit. (art)

Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap menyayangkan internal KPK kembali gaduh akibat sikap Wakil Ketua Nurul Ghufron yang melaporkan an

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024