- airliners.net
VIVAnews - Di tengah upayanya memperbaiki kinerja perusahaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam hasil temuan sementaranya justru menemukan banyak pemborosan yang dilakukan manajemen PT Merpati Nusantara Airlines.
Auditor negara ini memang sedang melakukan audit terhadap maskapai penerbangan perintis milik negara tersebut.
"Audit Merpati belum selesai, namun di Surabaya, pusat perawatan di sana, perlu ada sesuatu hal yang harus dilihat BPK dari laporan dirut yang baru," kata Anggota VII BPK-RI, Bahrullah Akbar, di Jakarta, Kamis 27 September 2012.
Berdasarkan laporan sementara BPK, banyak unsur pemborosan dan ketidakmampuan manajerial dari pihak manajemen Merpati. Sayangnya, Bahrullah tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut temuan BPK terhadap Merpati dengan alasan audit yang dilakukan BPK belum selesai.
"Temuan sementara BPK itu bisa berdampak terhadap kerugian negara," katanya.
Seperti diketahui, pada 2011, Merpati tercatat mengalami kerugian Rp750 miliar. Pada empat bulan pertama 2012, maskapai penerbangan itu juga masih mencatat kerugian Rp360 miliar.
Namun, Dirut Merpati, Rudi Setyopurnomo, optimistis pada 2013 Merpati dapat mencetak laba. (art)
BMW Cetak Sejarah Baru di Indonesia
BMW Indonesia mengumumkan hasil penjualan yang luar biasa untuk kuartal satu 2024 dengan total 775 unit, menunjukkan peningkatan 12 persen dibandingkan periode yang sama
