- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Penyelenggara Rapat Pimpinan Kamar Dagang (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan, Rapim Kadin pada 2-4 Oktober 2012 akan mengutamakan diskusi mengenai pembangunan ekonomi dan pembangunan daerah.
Anindya mengungkapkan, secara makro, Indonesia sudah banyak menuai pujian dari berbagai pihak internasional, baik itu lembaga ataupun negara.
Dia menuturkan, Indonesia tahun ini masuk dalam urutan dua dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia. Indonesia hanya kalah dari China, tapi berada di atas India. "Bahkan, pertumbuhan ultra rich Indonesia paling tinggi di dunia yaitu mencapai 25 persen," kata Anindya.
Namun, cerita hebat tersebut, menurut Anindya, tidak sampai kepada daerah-daerah di Indonesia yang jauh dari pusat ekonomi. Dia mencontohkan, untuk saat ini, kontribusi produk domestik bruto (PDB) Indonesia secara keseluruhan, sekitar 80 persen dari Pulau Jawa dan Sumatera.
"Hanya 20 persen yang ada di daerah timur, walau setengahnya masih berada di Kalimantan," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Anindya, Kadin akan fokus kepada peningkatan pengusaha daerah. Namun, untuk merangsang perekonomian daerah itu, ada dua hal yang perlu dibereskan. Yakni, permasalahan konektivitas dan infrastruktur.
Kedua isu itu diharapkan pada Rapim Kadin bisa dicarikan solusi nyata yang bisa disumbangkan kepada pemerintah untuk menyelaraskan pembangunan antara pengusaha dan pemerintah. (art)