Kegiatan Islam Seharusnya Gunakan Syariah


VIVAnews
- Direktur Utama Bank Muamalat, Riawan Amin mengatakan prinsip ekonomi syariah sudah sepantasnya mulai dilirik oleh pemerintah Indonesia. Caranya dengan prinsip top down, maksudnya menerapkan kebijakan syariah pada wadah yang seharusnya.

Ia mencontohkan pembayaran zakat, ibadah haji, wakaf dan lain-lain. Menurut dia, sudah seharusnya ekonomi syariah menjadi wadah banyak kegiatan tersebut. "Seperti ibadah haji, itu kan kegiatan agama, itu harus ditopang dengan syariah," katanya.

Namun upaya menegakkan sistem syariah kegiatan agama tidak akan jalan tanpa dukungan pemerintah.

Dia mengingatkan sesungguhnya ekonomi syariah bisa diterima oleh semua kalangan. Ini bisa dilihat dari negara-negara yang telah menerapkan prinsip syariah, seperti Hong Kong, Singapura dan London.

"Kenapa Indonesia yang berpenduduk lebih dari 80 persen muslim tidak menerapkan ekonomi syariah," katanya.

Belajar dari krisis ini, kata Riawan, prinsip keuangan Islam dianggap mampu menghindar krisis. Misalnya, prinsip keuangan Islam dilarang membeli utang untuk mencegah terjadinya krisis berkelanjutan.

Riawan optimis setelah kegiatan Forum Ekonomi Islam Dunia ini, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia akan semakin pesat. Apalagi, tiga pembicara yang hadir, yakni Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Meneg BUMN Sofyan Djalil, adalah tiga orang yang memahami prinsip keuangan syariah.

Titik Nobar Indonesia U-23 di Jakarta, NOC Indonesia dan Tim CdM Gelar di Kemang
Ilustrasi pekerja proyek infrastruktur.

Menteri Bahlil Sebut Penyerapan Tenaga Kerja di Q1-2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Bahlil Lahadalia melaporkan jumlah tenaga kerja yang terserap dari realisasi investasi kuartal I-2024 sebanyak 547.419 orang.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024