VIVAnews - Tere, 30, penyanyi yang menjadi calon legeslatif dari Partai Demokrat mengaku tidak menyediakan duit banyak untuk mensukseskan dirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dia hanya menyediakan Rp 10 juta.
"Kalau calon-calon yang lain mungkin lebih," kata Tere dalam pertemuan dengan wartawan beserta caleg artis dari Partai Demokrat, di kator Bravo Media Center (BMC), Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu 4 Maret 2009. "Ini uang saya dan dan keluarga."
Meski hanya mengandalkan uang yang relatif kecil, Tere berjanji akan memperjuangkan penghapusan kekerasan di sekolah. Anak sebagai penerus bangsa harus dididik dalam lingkungan yang baik. "Dengan panggilan jiwa saya ingin sekali anak-anak bisa mendapat pendidikan yang lebih baik," ujar Tere.
Calon wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat II Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ini mengatakan, pembentukan karakter manusia berada pada usia sekolah. Karena itu kesejahteraan ibu dan anak sangat penting.
Sebagai musisi, Tere juga akan memperjuangkan amandemen Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Menurut dia, undang-undang ini banyak kelemahan, terutama tidak banyak menyoroti kecanggihan teknologi digital. "Bayangkan saja, kerugian negara di sektor musik pada 2007 mencapai US$ 200 juta," kata dia.
Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, memberikan tanggapannya mengenai ide dibentuknya Presidential Club yang dicetuskan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
