Karyawan Sarijaya Hanya Bisa Pasrah

VIVAnews - Karyawan PT Sarijaya Permana Sekuritas saat ini hanya bisa pasrah dengan nasib mereka, setelah dua bulan kasus Sarijaya berlalu.
Tekanan psikologis yang sempat menghinggapi karyawan karena kasus tersebut kini sudah berangsur membaik.

"Stres karyawan sudah melewati titik tertinggi dan sekarang mulai turun," kata Kepala Riset Sarijaya Permana Sekuritas, Danny Eugene, ketika ditemui VIVAnews di kantor Sarijaya, Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Menurut Dannny, kini karyawan cenderung menunggu nasib mereka, apakah perusahaan akan ditutup atau diteruskan. "Sepertinya sudah tidak ada harapan apa-apa," ujarnya.

Sementara itu, Rusman, petugas keamanan Sarijaya mengatakan, dirinya dan beberapa karyawan banyak memanfaatkan waktu untuk saling curhat. Upaya itu dinilai mampu mengurangi tekanan psikologis karena kasus tersebut.

"Yang penting sering curhat. Itu bisa mengurangi stres," ujarnya.

Laba Bersih Medco Energi Kuartal I-2024 Turun 11 Persen, Ini Pemicunya

Kasus Sarijaya Permana Sekuritas muncul setelah hasil pemeriksaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menemukan adanya dugaan penyalahgunaan rekening efek oleh komisaris utama, Herman Ramli. Dana yang diduga disalahgunakan mencapai Rp 245 miliar.

Saat ini, pihak Self Regulatory Organizations (SRO) dan manajemen Sarijaya masih berupaya menyelesaikan pengembalian dana serta saham nasabah.

Usai Berhubungan Badan, Arif Tolak Permintaan Jasad Wanita dalam Koper untuk Dinikahi
Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Caleg PDIP Ikut Sidang di MK via Daring

Caleg dari PDIP, Rio Valentino Palilingan, harus menghadiri sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pileg 2024, di MK secara daring, pada Jumat ini.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024