VIVAnews - Perusahaan otomotif asal Jerman berniat mempertahankan Indonesia sebagai basis produksi. Selain itu, perusahaan juga berniat memperluas varian produksi mobil mereka di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budi Dharmadi mengatakan, industri otomotif Jerman ingin tetap eksis di Indonesia dengan sejarah panjang.
"Sejak zaman Volks Wagen, Opel, dan sekarang yang kelas premium, Mercedes-Benz," kata dia setelah pertemuan dengan tim menteri ekonomi Negara Bagian Baden Wuttenberg di Departemen Perindustrian, Jakarta, Selasa 10 Maret 2009.
Menurut Budi, perusahaan asal Jerman berniat memperluas varian produk yang tidak hanya sedan, tetapi juga jenis van dan bus. "Kami menyambut baik mereka berinvestasi di Indonesia," tutur Budi. Dia menjelaskan, komitmen investasi perusahaan otomotif kini tengah dipersiapkan.
Dengan peningkatan jenis varian, perusahaan akan meningkatkan nilai investasi hingga puluhan miliar rupiah untuk produk baru. Kebutuhan itu di antaranya peningkatan bahan baku dan pelatihan.
Menurut Budi, otomatis perusahaan bersangkutan akan memperoleh insentif khusus. Selama ini beberapa merek otomotif dari Jerman seperti Vito dan Vitano belum diproduksi di Indonesia. "Produksinya di Thailand," katanya.
Budi mengatakan, beberapa jenis investasi otomotif berbeda tergantung jenis strategi investasi seperti rakitan dalam negeri (CKD), kendaraan rakitan tidak lengkap (IKD), maupun produksi penuh dalam negeri.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Rita Darmawati, Komisioner KPU Jombang bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Jombang, mengatakan bahwa tes CAT dimulai pada
Di era digital ini, banyak anak menghabiskan waktu mereka di depan gadget dan televisi. Jarang sekali mereka bersentuhan dengan alam dan lingkungan sekitar. Hal ini tentu
Menguak Kekayaan Indira Chunda, Putri Eks Mentan SYL yang Beli Skincare dari Anggaran Kementan
Siap
14 menit lalu
Kasus korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyita perhatian publik sejak keluarganya diduga ikut menikmati uang haram tersebut, termasuk Indira Chunda
Kemenag menyampaikan, pelunasan biaya haji sudah ditutup dan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Bila nekat berangkat dengan visa nonhaji, ancamannya deportasi.
Selengkapnya
Isu Terkini