Perbaiki Longsor Cipularang, Jasa Marga Siapkan Miliaran Rupiah

Longsor di Puncak
Sumber :
  • VIVAnews/Permadi

VIVAnews - Kondisi cuaca yang buruk dan hujan yang mengguyur dalam beberapa pekan ini di kawasan Jakarta dan sekitarnya membuat kondisi jalan nasional, daerah, maupun jalan tol berlubang dan rusak. Bahkan, situasi itu menyebabkan longsor seperti yang terjadi di ruas tol Cipularang.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Pemilik konsesi untuk ruas tol Cipularang, PT Jasa Marga Tbk, menyatakan, tahun ini perseroan menganggarkan Rp30 miliar untuk mengantisipasi longsor dan Rp15 miliar guna perbaikan permukaan jalan yang rusak.

"Kami anggarkan juga untuk menanggulangi longsor dan jalan yang rusak di ruas Cipularang," kata Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanudin, ketika dihubungi VIVAnews, Jakarta, Senin 28 Januari 2013.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Hasanudin menjelaskan, pada kilometer 84 tol Cipularang memang terdapat longsoran pada bahu jalan sekitar 20 meter, karena pengikisan tanah akibat hujan berkepanjangan.

"Setengah bahu jalan kami bongkar dan padatkan ulang. Itu saja yang kami lakukan, karena itu hal yang sudah biasa. Paling, seminggu sudah beres," katanya.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Selepas kejadian longsor, Hasanudin menambahkan, jalan tol terus beroperasi seperti biasa. Sebab, pekerjaan perbaikan hanya dilakukan pada bagian bahu jalan.

Sementara itu, mengenai ancaman longsor serupa, ia mengungkapkan, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, secara struktur, Cipularang sudah stabil, karena sudah tujuh kali mengalami siklus hujan sejak tujuh tahun beroperasi.

"Rule of thumbs-nya, kalau timbunan tinggi bisa melewati tiga kali musim hujan tanpa mengalami deformasi (perubahan bentuk), maka itu sudah stabil namanya," katanya.

Hasanudin menjelaskan, jika ada longsoran-longsoran kecil di bagian lereng atau permukaan badan tol itu adalah hal yang biasa. Hal tersebut juga tidak perlu dikhawatirkan, karena ada pemeliharaan rutin dan periodik untuk menjaga lereng agar tidak terinterusi air. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya