- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAlife - Hari Raya Imlek adalah hari istimewa bagi komunitas Tiongkok di seluruh dunia. Begitu pula bagi komunitas China peranakan di Indonesia, hari raya ini sarat makna dan ritual. Imlek, atau Tahun Baru China, adalah perayaan untuk menyambut musim semi yang baru di Negeri Tirai Bambu itu.
Persiapan perayaan Imlek berlangsung beberapa hari sebelum hari "Sintjia". Dimulai dengan acara membersihkan rumah. Mereka percaya, dewa kekayaan hanya mau mendatangi rumah yang bersih.
Saat hari raya tiba, rumah harus sudah dalam keadaan bersih agar rezeki lancar mengalir. Selama tiga hari, terhitung dari tahun baru dan dua hari sesudahnya, ada larangan memegang sapu, alias menyapu. Dipercaya, dewa kekayaan bersembunyi di balik debu. Jadi, kalau menyapu, dikhawatirkan sang dewa akan ikut terbuang.
Selain membersihkan rumah, menyiapkan berbagai hidangan bercita rasa manis menjadi sebuah ritual yang tak bisa diabaikan. Dapur menjadi salah satu tempat untuk mengolah berbagai macam makanan.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, dapur menjadi tempat 12 dewa dalam menyelidiki perilaku manusia di Bumi untuk dilaporkan pada Kaisar Langit.
Tepatnya satu pekan sebelum perayaan Tahun Baru China (Imlek) kedua belas dewa dapur sudah melakukan inspeksi. Konon, 12 dewa dapur ini akan memberikan penilaian dan melaporkannya pada Dewa Agung di surga. Untuk mencegah pelaporan atas hal-hal buruk pada Dewa Agung, masyarakat keturunan Tionghoa pun memberikan berbagai persembahan, dengan makanan yang manis.
Warga China percaya bahwa makanan manis yang disukai para dewa dapur adalah kue manis yang terbuat dari bahan ketan. Dalam perayaan Imlek, kue ini dikenal dengan nama dodol manis atau kue keranjang. Bentuk bulat kue ini dipercaya masyarakat Tionghoa Indonesia agar hidup mereka dapat bersatu dan rukun.
"Semua dewa dianggap memiliki sifat seperti manusia, yaitu menyukai manis. Kalau 'disogok' dengan makanan manis, mudah-mudahan dewa dapur akan memberikan laporan positif, sehingga keluarga yang memberi sajian manisan nantinya diberikan rezeki berlimpah," kata pakar kuliner China, Hiang Marahimin kepada VIVAlife.
Berikut 12 dewa dapur yang dipercaya memberikan berkat pada masyarakat keturunan China versi Restoran Peranakan, Dapur Babah Elite:
1. Dewa Pelindoeng Taneman Boemboe di Boemi
2. Dewa Koki dari Soerabaja, Bikin Semoea Masakan Rasa Seger
3. Dewa Koki dari Blitar, Kini Semoea Sajoer Seger Sehat Halal
4. Dewa Koki dari Soemenep, Soepaja Semoea Makanan Sehat Halal
5. Dewa Koki dari Ampenan, Ahli Boeat Makan Boekan Maen Lezetnja
6. Dewa Koki dari Pangkal Pinang, Apa Maoe Ilat Tamoe Djadi Terpenoehi
7. Dewa Koki dari Makasar, Bikin Top Semoea Masakan
8. Dewa Koki dari. Hindia Blanda Batavia, Soepaja Rasa Tetep Enak
9. Dewa Koki dari Semarang, Membikin Lezet Semoea Masakah
10. Dewa Koki dari Singaradja, Ahlinja Bikin Rasa Tadjem En Pas
11. Dewa Koki dari Bandoeng, Special Bikin Rasa Djadi Pas Teroes
12. Dewa Koki dari Samarinda, Bikin Rasa Soenggoe Sedep
Namun, kapan memberikan persembahan untuk dewa dapur ini? Ya, pada dasarnya, 12 patung dewa dapur hanya dikeluarkan sebelum hingga sesudah perayaan tahun baru Imlek. Contohnya, seperti 12 patung dewa dapur yang dipajang oleh salah satu resto peranakan China, Dapur Babah Elite.
"Ada 12 patung dewa dapur yang memang segaja diletakkan di atas meja persembahan. Kami hanya mengeluarkannya mulai dari bulan Desember hingga Februari. Mereka dihadirkan untuk memberikan pemberkatan atas makanan dan minuman," kata Chef Leader Dapur Babah Elite, Dian Ekawati.
Dengan kata lain, meja persembahan tempat meletakkan patung dewa dapur ini hanya dikeluarkan saat Imlek. Tujuannya sebagai tanda ucapan syukur pada Tuhan. (art)
C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan
Pabrikan asal Prancis, Citroen baru saja meluncurkan The All New C3 Aircross untuk pasar Indonesia. Mobil ini dijual dengan harga terjangkau.
