Misteri Pencurian Koleksi Era Majapahit di Museum Sonobudoyo

Arca Amitabha dan arca Bodhisatwa di Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta
Sumber :
  • Antara/ Wahyu Putro A

VIVAnews - Pemerintah DIY maupun pihak Kepolisian dinilai lambat dan kurang serius menangani kasus pencurian koleksi benda-benda berharga di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, yang diketahui raib dicuri pada Agustus 2010 lalu.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Lambannya pemerintah DIY ataupun Polda DIY dalam mengungkap hilangnya benda-benda bersejarah koleks Museum Sonobudoyo dibuktikan dengan belum diketahuinya keberadaan benda-benda berharga yang memiliki nilai tinggi tersebut.

“Hingga kini benda-benda yang hilang belum diketahui jeberadaannya atau 'juntrungnya'," kata Koordinator Divisi Penelitian Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) DIY, Anton D Prastyo.

"Sampai sekarang petugas maupun pemerintah dalam hal ini Pemda DIY belum bisa mengungkap kasus pencurian benda tersebut,” katanya saat mempresentasikan kesimpulan penelitian Persepsi Masyarakat di DIY terhadap Penanganan Kasus Pencurian di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Selasa 12 Februari 2013

Pada 2010 lalu, puluhan koleksi berharga Sonobudoyo berupa masterpiece topeng emas, gerabah, perhiasan dan pernik-pernik emas raib. Benda-benda berharga itu diindikasikan benda-benda peninggalan era Majapahit hingga zaman kerajaan Mataram.

Pada konteks lain, kata dia, kasus ini menjadi menarik, di mana penggemar koleksi antik maupun benda-benda bernilai sejarah tinggi terdiri dari orang-orang yang memiliki kekuatan finansial. Sehingga ada kemungkinan oknum di kepolisian memanfaatkan situasi ini. Oleh karena itu, evaluasi masyarakat terkait kasus ini perlu menjadi dorongan terhadap kinerja lembaga-lembaga terkait, terutama Kepolisian, Pemda DIY dan pengelola Museum Sonobudoyo.

Untuk itu, Anton menyatakan, perlu dibentuk Tim Investigasi secara independen mewakili stakeholder terkait mengingat kasus pencurian koleksi Emas Masterpiece pada 11 Agustus 2010 diindikasikan bukanlah kasus yang pertama terjadi. Apalagi beberapa kasus sebelumnya sempat terungkap dalam wacana di masyarakat maupun hasil dari Tim Evaluator bentukan Gubernur DIY pada tahun 2011 lalu.

Jawaban Polisi

Menanggapi hasil survai tersebut, Kepala Sub Direktorat I Keamanan Negara Direktur Reserse Polda DIY, AKBP Djuhandani Rahardjopuro mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih. Hasil survei itu bisa menjadi bahan evaluasi kinerja kepolisian khususnya dalam mengungkap kasus ini.

Meski demikian, pihaknya menepis bila selama ini belum bekerja maksimal. Sebab,  semua informasi yang diterima khususnya dalam mengungkap kasus hilangnya benda-benda berharga ini selalu ditindaklanjuti.

''Jujur saja, setiap informasi yang kami terima langsung kami tindaklanjuti. Bahkan, informasi dari teman-teman wartawan pun juga langsung kami tindak lanjuti,'' katanya. Meski, sampai sekarang masih gelap.

Contohnya, ketika petugas menerima informasi mengenai benda itu ada di suatu daerah, pihaknya langsung meluncur ke daerah itu. Ternyata setelah sampai ke daerah itu, hasilnya nihil alias benda-benda itu tidak ada. ''Itulah yang kami lakukan, jadi kami terus memburu benda maupun pelakunya."

Meski demikian, pihak kepolisian sampai sekarang masih tetap konsentrasi mengenai kasus penanganan ini. ''Jadi jangan disamakan dengan pengungkapan kasus teroris dengan kasus ini, sebab permasalahan berbeda,'' katanya.

Sedangkan Kepala Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Triharyani dalam kesempatan itu mengatakan, sebagai kepala yang baru sebulan menjabat, memang diberi tugas untuk bisa mengungkap kasus pencurian benda-benda berharga tersebut.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

''Maaf kami baru dilantik bulan Januari 2013 lalu, jadi kami belum tahu persis. Tapi kami memang diberi tugas untuk membantu petugas untuk bisa mengungkap kasus pencurian benda-benda berharga yang hilang di Museum Sonobudoyo ini,'' katanya. (umi)

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024