Sumber :
- Antara/Fathan Okta
VIVAnews
- PT Jasa Marga Tbk, menduga longsor yang terjadi di tol Cipularang dikarenakan perubahan fungsi lahan di atas jalan tol itu. Longsoran tebing di kilometer 100+300 tol Cipularang terjadi pada pukul 18.30 WIB, Selasa 12 Februari 2013.
Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Hasanudin, mengatakan KM 100 adalah daerah
cutting dengan ketinggian tebing antara 25-30 meter. Selama ini tebing itu tidak menunjukkan tanda akan mengalami longsor hingga peristiwa tadi malam.
"Selama delapan tahun, tebing ini telah mengalami delapan kali musim hujan, tidak ada tanda-tanda akan longsor," ujarnya ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 13 Februari 2013.
Jasa Marga pun mempelajari penyebab longsor yang tiba-tiba saja terjadi itu. Untuk itu, petugas Jasa Marga telah naik ke atas bukit dan melakukan pemeriksaan.
Dari pemeriksaan tersebut ternyata memang terdapat perubahan fungsi lahan. "Lahan yang tadinya hutan bambu dijadikan kebun singkong," kata Hasanudin.
Menurutnya, inilah yang mengakibatkan resapan air berkurang dan menggerus bukit. Seluruh material tanah sudah berhasil dipindahkan mulai jam 6 tadi pagi dan saat ini tengah dilakukan penyemprotan jalan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan water tank, agar jalan tidak licin dan membahayan pengguna.
Hasanuddin mengharapkan tidak ada lagi gejala longsor susulan. Sejauh ini, cuaca sangat cerah, pembersihan jalan dan pengerukan tanah longsoran dengan 4 eskavator dan alat dozer diperkirakan berjalan lancar.
"Saat ini longsoran sudah clear dan paling lambat jam 12.00, lalu lintas sudah normal," katanya.
Dari hasil pengerukan tidak ada mobil yang tertimbun dalam peristiwa longsor ini yang memicu macet hingga 15 kilometer. (umi)
![Pasangan bercumbu di lift.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Viral CCTV Pasangan Sesama Jenis Lakukan Aksi Tak Senonoh di Masjid, Bikin Geram Warganet
"Selama delapan tahun, tebing ini telah mengalami delapan kali musim hujan, tidak ada tanda-tanda akan longsor," ujarnya ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 13 Februari 2013.
Jasa Marga pun mempelajari penyebab longsor yang tiba-tiba saja terjadi itu. Untuk itu, petugas Jasa Marga telah naik ke atas bukit dan melakukan pemeriksaan.
Dari pemeriksaan tersebut ternyata memang terdapat perubahan fungsi lahan. "Lahan yang tadinya hutan bambu dijadikan kebun singkong," kata Hasanudin.
Menurutnya, inilah yang mengakibatkan resapan air berkurang dan menggerus bukit. Seluruh material tanah sudah berhasil dipindahkan mulai jam 6 tadi pagi dan saat ini tengah dilakukan penyemprotan jalan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan water tank, agar jalan tidak licin dan membahayan pengguna.
Hasanuddin mengharapkan tidak ada lagi gejala longsor susulan. Sejauh ini, cuaca sangat cerah, pembersihan jalan dan pengerukan tanah longsoran dengan 4 eskavator dan alat dozer diperkirakan berjalan lancar.
"Saat ini longsoran sudah clear dan paling lambat jam 12.00, lalu lintas sudah normal," katanya.
Dari hasil pengerukan tidak ada mobil yang tertimbun dalam peristiwa longsor ini yang memicu macet hingga 15 kilometer. (umi)
Viral Video CCTV Pasangan Paruh Baya Bercumbu Mesra di Lift, Warganet: Gak Mau Kalah Sama yang Muda
Dalam video tersebut terlihat pasangan paruh baya itu bercumbu dengan penuh mesra di dalam sebuah lift yang terlihat sepi tanpa adanya satupun orang yang ada di dalamnya.
VIVA.co.id
14 Mei 2024
Baca Juga :
