Survei: Elektabilitas Dede-Lex Tertinggi di Pilkada Jabar

Dede Yusuf berkampanye di Pasar Baru Bandung
Sumber :
  • ANTARA/Agus Bebeng

VIVAnews - Hasil survei yang dirilis lembaga Indonesia Political Marketing Research (IPMR) terhadap Pemilukada Jawa Barat menunjukkan pasangan Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf dan Lex Laksamana meraih dukungan tertinggi. Tingkat keterpilihan pasangan cagub-cawagub yang diusung Partai Demokrat dan koalisi tiga partai itu sebesar 35,1 persen, jika pilkada digelar saat ini.

Sedangkan elektabilitas pasangan Ahmad Heryawan dan Dedy Mizwar berada di bawahnya, yakni 29,3. Disusul kemudian pasangan Rieke 'Oneng' Diah Pitaloka dan Teten Masduki dengan angka elektabilitas sebesar 15,7 persen.

Dua pasang lainnya, yakni Irianto Mahfudz alias Yance dan Tatang Farhanul Hakim serta Dikdik Mulyana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib masing memiliki tingkat keterpilihan 7,6 persen dan 0,7 persen.

Chief Operations IPMR, Farid Subkhan, menjelaskan bahwa para responden yang disurvei mengaku belum yakin seratus persen dengan pilihan mereka. Ada 51 persen responden yang mengaku belum sepenuhnya yakin. Karena itu, asumsi margin of error-nya sebesar 3,5 persen dan swing voters yang begitu besar.

"Maka, keadaan bisa saja berubah antara Dede-Lex dan Aher-Deddy," kata Farid, dalam pemaparan hasil surveinya, di kantor IPMR, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2013.

Farid menambahkan, peluang dan ancaman bagi pasangan Dede-Lex sangat bergantung pada popularitas Dede Yusuf. Di samping itu, ada peluang sebesar 51 persen suara pemilih dari yang menyukai koalisi partai pendukung Dede-Lex yang tidak digarap secara optimal.

Sedangkan untuk pasangan Aher-Deddy, kedua kandidat itu sama-sama memiliki kontribusi yang besar dalam elektabilitasnya. Namun, partai pengusung dan pendukung pasangan itu tidak terlalu memberikan daya pikat yang kuat yang membuat simpatisan partai memilih Aher-Deddy.

"Bahkan ada kecenderungan bahwa partai pengusung Aher-Deddy dapat mengganggu elektabilitas pasangan ini," terang Farid.

Survei IPMR dilakukan pada 9-16 Februari 2013 dengan metode proportionate multistage random sampling terhadap 764 calon pemilih Pemilukada Jabar. Sampel responden diambil secara proporsional dan dipilih secara acak di 25 kota/kabupaten yang dipilih berdasarkan proporsi jumlah daftar pemilih tetap di masing-masing kota/kabupaten tersebut.

Survei dilakukan di 54 desa/kelurahan. Sedangkan pemilihan kelurahan, RT, rumah, hingga responden yang diwawancarai di dalam satu rumah dipilih dengan menggunakan metode random murni dengan bantuan table random. Survei ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error  atau tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi pada angka 3,5 persen.

IPMR adalah Divisi Riset Politik dan MarkPlus Insight, sebuah perusahaan riset pemasaran dan riset sosial yang didirikan pada tahun 1990.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari


Ada Perputaran Uang di Baik Survei 

Secara terpisah, pengamat politik Universitas Padjadjaran, Muradi, mengkritik semakin gencarnya berbagai lembaga survei merilis hasil survei soal Pilkada Jawa Barat, hanya empat hari menjelang warga Jabar memberikan hak pilihnya pada 24 Februari 2013.

“Ini fenomena yang tidak mencerdaskan masyarakat. Setiap survei yang dirilis ke masyarakat, terlihat jelas kepentingan para calon gubernur,” kata Muradi di Bandung. Ia menduga ada perputaran uang para cagub di belakang lembaga-lembaga survei itu.

Namun Muradi tidak mau menyebutkan lembaga survei mana yang menurutnya independen dan merupakan “pesanan” cagub. “Tidak etis menyebut nama. Tapi tampak jelas dari hasil-hasil surveinya, ke mana mereka berpihak,” ujar Muradi.

Ia pun meminta masyarakat dan tim sukses cagub-cawagub untuk tidak terjebak dengan angka-angka survei. “Para calon dan timnya hanya mengandalkan hasil survei, padahal mereka harus menggerakkan mesin politik,” kata Muradi.

Meskipun demikian, Muradi yakin masih ada lembaga survei yang benar-benar jujur. “Ini yang harus dijaga. Jangan sampai lembaga survei jadi alat jualan,” kata dia.

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung
Indonesia vs China Lewat One Pride MMA-WLF Teken Kerja Sama: Are You Ready?

9 Petarung Indonesia Hadapi China di One Pride MMA King Size New Champion

Sembilan petarung One Pride MMA Indonesia akan tampil dalam pertandingan internasional pada Juni 2024 mendatang. Mereka menghadapi para petarung asal China.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024