Langkah Pemerintah Tekan Harga Daging Sapi

Hatta Radjasa di Sukabumi
Sumber :
  • ANTARA/HO/Abe
VIVAnews - Presiden secara langsung menginstruksikan jajarannya untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi, terkait harga daging sapi yang sedang meroket saat ini. Arahan itu direspon dengan rapat koordinasi pangan di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, ada beberapa langkah pemerintah menindaklanjuti instruksi Presiden tersebut. 
Pertama, memakai sistem informasi teknologi guna mengawasi permintaan dan persediaan daging saat ini. Sistem yang terintegerasi secara online tersebut akan ditempatkan di seluruh Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Indonesia. 

"Jangka ke depan, kita akan memonitor RPH setiap hari, berapa ekor sapi lokal dan impor yang dipotong di RPH yang tersebar lebih dari 400 RPH. Jadi, kita bisa melihat supply and demand yang ada secara online," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Senin 25 Februari 2013. 

Langkah kedua yang disepakati adalah memperkuat data kebutuhan dan persediaan daging sapi lokal dengan mengevaluasi hasil sensus sapi yang telah dilakukan tahun lalu dengan data terbaru dari sensus pertanian pada tahun ini. 
Kronologi Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Pengeroyokan di Tangsel

Kemudian ketiga, berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pengadaan daging sapi maupun sapi impor nantinya akan dilakukan melalui sistem mekanisme lelang terbuka kepada perusahaan-perusahaan yang kredibel. Data itu akan menjadi acuan berapa banyak daging sapi yang harus diimpor. 
Cek Fakta: Timnas Indonesia U-23 Dibela Ronaldo dan Messi Akibat Dicurangi Wasit di Piala Asia

Menteri Pertanian Suswono menambahkan, langkah berikutnya atau yag keempat adalah memberikan insentif untuk proses distribusi daging sapi melalui perusahaan BUMN antara lain Pelni, PT KAI, dan maskapai penerbangan Merpati Airlines.
Terpopuler: Jawaban Mamah Dedeh Soal Menantu Perempuan, Persiapan Penting Sebelum Menikah

"Nanti, ada semacam diskon harga ketika mengangkut dari NTB dan NTT atau Jateng dan Jatim dengan Kereta Api. Termasuk, pengiriman dalam bentuk daging beku. Ini akan ada kemungkinan dapat diskon," dia menambahkan. 

Dengan pemberian insentif tersebut, menurut Siswono, dapat menekan harga daging ke depannya. Sebab, distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat besar memengaruhi harga daging saat ini yaitu sebesar 15 persen.

Di beberapa negara, kata dia, solusi insentif distribusi untuk menekan harga terbukti sangat efektif. "Seperti di Thailand. Thailand Airlanes memberikan subsidi. Kenapa produk pertanian kompetitif, karena pengangkutannya melewati airlines dan mendapatkan diskon. Kenapa kita tidak melakukan yang sama," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya