Dradjad: Pemerintah Sulap Angka Kemiskinan


VIVAnews
- Pengamat ekonomi sekaligus anggota Komisi Keuangan DPR RI, Dradjad Wibowo menilai pemerintah telah berhasil menyulap angka kemiskinan.

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

"Pemerintah melansir sejak Februari 2007 hingga akhir 2008 telah menciptakan 4,47 juta lapangan kerja baru, sementara jumlah pengangguran sebanyak 9,3 juta orang," katanya saat Dialog "Peran Pengusaha Nasional Menghadapi Krisis Global Dalam Merebut Pasar Lokal" yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) di Hotel Gran Melia Jakarta, Rabu, 11 Maret 2009.

Dengan jumlah pekerja pada Februari 2007 sebanyak 97,6 juta orang, menurut Dradjad, pemerintah malah merilis data pekerja pada akhir 2008 sebanyak 102 juta orang. Dengan demikian, otomatis jumlah orang miskin pun berkurang.

"Padahal, dari 102 juta orang tersebut yang bekerja di sektor formal hanya 28 persen," katanya. Sisanya, tersebar di berbagai sektor informal seperti tukang ojek, pak ogah, petani, atau buruh serabutan.

Menurut dia, pemerintah menyulap orang-orang tersebut sebagai keberhasilan membuat orang sedemikian miskin berduyun-duyun menjadi pekerja informal sehingga oleh BPS dicatat sebagai pekerja. "Padahal penghasilannya minim bahkan ada yang nol," katanya.

Karena itu, Dradjad menyebut tim ekonomi pemerintah sebagai tim ekonomi "David Coperfield". David adalah seorang pesulap kesohor yang mampu menghilangkan yang seharusnya ada.

Indonesia, menurut Dradjad, sudah termasuk negara yang tercekik karena terjerat utang luar negeri. Jika dihitung, Indonesia sudah membayar US$ 19 miliar lebih banyak dibandingkan utang yang diterima. Teorinya, dengan uang sebanyak itu seharusnya sudah lunas. "Tapi, ini kok belum lunas juga, malah meningkat 39 kali dalam 34 tahun belakangan ini," katanya.

Praktisi Pengobatan sunnah Indonesia, dr Zaidul Akbar

Zaidul Akbar Sebut Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan

Penggagas Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar mengatakan kebiasaan makan berbarengan dengan minum dapat memicu masalah pada kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024