Kapolda Jabar Minta SIM Supir Bus Diperketat

Bus menabrak tebing di Ciloto, Cianjur
Sumber :
  • ANTARA/ Jafkhairi
VIVAnews -
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Setelah kecelakaan maut yang merenggut 17 korban jiwa di Cianjur Ciloto Rabu, 27 Februari 2013, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya meminta Ditlantas Mabes Polri memperketat pembuatan SIM bagi supir bus.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Kapolda menyatakan, akan melayangkan surat kepada Ditlantas untuk maksud tersebut. "Kami tekankan kepada Ditlantas agar lebih selektif dalam memberikan SIM, terlebih supir bus. Karena ini menyangkut nyawa banyak orang," kata Kapolda di Bandung, Kamis 28 Februari 2013.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024


Dalam kecelakaan di Cianjur Ciloto, Polda Jabar sudah menetapkan supir bus Mustika Mega Utama, Pandi (45), sebagai tersangka. Warga Cibening RT 04 RW 08 Desa Sukamulya Pamijahan, Kabupaten Bogor tersebut diduga bersalah atas kecelakaan tunggal setelah bus berpenumpang 75 orang yang dia kemudikan, menabrak tebing di Jalur Cianjur-Bogor, Desa Ciloto.


Sebanyak 17 orang tewas, 27 luka berat, dan 23 luka ringan. Kapolda mengatakan ada dua dugaan penyebab kecelakaan maut itu. Pertama, supir kehilangan kendali dan panik dan kedua faktor kendaraan yang kelebihan beban. "Kapasitasnya seharusnya 40 orang, tapi muatannya 75 penumpang," kata Anis.

   

Polda merazia bus di Bandung

Guna memperketat adanya regulasi mengenai laik jalannya bus, Polda Jabar langsung merazia bus pariwisata yang berada di wilayah kota Bandung. Polisi mencek kelengkapan dokumen serta kelaikan jalannya.


Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, razia ini digelar untuk mengantisipasi kecelakaan. "Kenapa di Bandung? Karena banyak daerah wisata tujuan. Bis-bis pariwisata luar Bandung banyak masuk ke Bandung, hal ini yang menjadi titik sasaran kami," papar Martinus di Hotel horison.


Martinus menambahkan, Polda juga akan memetakan daerah yang berpotensi rawan kecelakaan atau jalan yang kurang rambu lalulintas.


"Kami akan koordinasikan dengan seluruh instansi terkait, atas rambu-rambu lalu lintas yang kurang, marka jalan yang hilang, sehingga tidak merusak pandangan pengemudi saat melintas di jalan-jalan tersebut, jikalau rambu dan marka jalannya lengkap," imbuhnya.


Sebanyak 200 personel kepolisian yang diterjunkan untuk merazia bus pariwisata, yakni berkonsentrasi di terminal Cicaheum, Leuwi Panjang serta sejumlah tempat tujuan wisata seperti Museum Geologi, Cihampelas, dan Cibaduyut. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya