Waskita Karya Ditawari Berbagai Proyek di Timor Leste

Makam Pahlawan Seroja di Dili, Timor Leste
Sumber :
  • Antara/ Priyambodo RH
VIVAnews –
PT Waskita Karya Tbk, berencana mulai ekspansi ke Timor Leste dengan mengeerjakan beberapa proyek tahun ini. Pemerintah Timor Leste telah menawarkan kepada perusahaan konstruksi plat merah ini beberapa proyek unggulan.


Kepala Cabang Timor Leste Waskita Karya Tbk, Agus Prihatmono, mengatakan saat ini Waskita Karya baru saja dipercaya menggarap proyek pembangunan jalan Dili-Luquisa sepanjang 60 kilometer dengan nilai proyek mencapai Rp200 miliar.


“Proyek ini dibiayai oleh Bank Dunia sehingga penjamin proyek dan jaminan pendanaannya jelas,” ujarnya ketika ditemui di acara bedah buku di kantor Waskita Karya, Jakarta, Selasa 5 Maret 2013.


Waskita, katanya, banyak mendapatkan tawaran proyek dari pemerintah Timor Leste. Namun, perseroan tidak mau begitu saja mengerjakan proyek Timor Leste. Waskita memilah proyek yang mempunyai tingkat penjaminan tinggi.


Alasannya, negara bekas provinsi Indonesia ini mau seluruh proyek yang mereka tawarkan tidak menggunakan kontrak. Hal ini membuat urusan legalitas para kontraktor menjadi tidak aman. "Kita tidak berani karena tidak ada jaminan,” katanya.

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Ia menjelaskan hingga saat ini negara Timor Leste belum mempunyai aturan yang jelas mengenai kontrak proyek, pengadaan barang dan jasa, otoritas jasa keuangan dan kepastian pembayaran.
Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta


Deretan Negara Asia Tenggara yang Berbentuk Republik
Salah satu proyek prestisius yang ditawarkan Timor Leste kepada Waskita Karya adalah pembangunan bandara internasional di Suai. Namun, Waskita Karya belum berani mengingat belum adanya kejelasan penjaminan pembiayaan proyek tersebut.

Menurutnya, Waskita Karya sudah menjadi kontraktor kepercayaan pemerintah Timor Leste. Pasalnya, BUMN karya ini sudah menggarap berbagai proyek semenjak negara ini pertama kali dibangun.


“Timor Leste mimpinya masih banyak, tapi permasalahan legalitas masih perlu ditingkatkan,” katanya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya