Sumber :
- Pengusaha
VIVAnews
- Jumlah konsumen kelas menengah ke atas diperkirakan meningkat pada 2020. Potensi peningkatan itu disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi.
"Jumlahnya akan meningkat dari 74 juta orang pada 2012 menjadi 141 juta orang pada 2020," kata
Managing Director
The Boston Consulting Group (BCG) Singapura, Vaishali Rastogi, dalam acara "Asia's Next Big Opportunity: Winning Over Indonesia's Middle Class and Affluent Consumers," di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Rabu 6 Maret 2013.
Vaishali mengatakan, persentase kelas itu meningkat dari 41,6 persen pada 2012 menjadi 68,2 persen pada 2020.
Dari data yang dirilis BCG, pada 2020, jumlah konsumen kelas menengah terbanyak berada di Pulau Jawa, yaitu dari 24 juta orang pada 2012 menjadi 47 juta orang. Selanjutnya, di DKI Jakarta sebanyak 30 juta orang dari 18 juta orang pada 2012.
Di Sumatera sebanyak 34 juta orang, sedangkan di Kalimantan meningkat 10 persen dari 4 juta orang pada 2012 menjadi 5 juta orang pada delapan tahun mendatang.
Sementara itu, di Sulawesi, jumlah konsumen kelas menengah tersebut meningkat 109 persen, dari 4 juta orang menjadi 9 juta orang. Di kawasan Indonesia lainnya ada 10 juta orang pada 2020.
Baca Juga :
Vespa Klasik Milik Babe Cabita Dilelang Istri dengan Harga Awal Rp70 Juta, Ini Spesifikasinya
"Konsumen ini adalah daya tarik bagi Indonesia. Tren konsumsi mereka mulai bergerak dari produk untuk memenuhi kebutuhan dasar ke produk yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan yang lebih besar, seperti perkakas, mobil, dan jasa keuangan," kata dia.
Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta
Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :