Sumber :
VIVAnews -
Unta dikenal sebagai hewan yang hidup di padang pasir, yang gersang di gurun-gurun di kawasan Asia dan Afrika. Walau dengan temperatur udara yang sangat panas, unta dapat bertahan hidup selama beberapa hari tanpa makan dan minum.
Namun, penelitian terbaru telah menemukan tulang belulang unta di sebuah hutan yang memiliki suhu di bawah titik beku, yang sekarang bernama Kanada Arktik atau Kanada Bagian Utara.
Menurut Natalia Rybczynski, seorang ahli botani fosil tanaman dari Canadian Museum of Nature di Ottawa, sekitar 3,5 juta tahun lalu, bukit Strathcona yang berada di pulau Ellesmere adalah sebuah hutan yang hangat dan tidak berbentuk lanskap Arktika.
"Dulu, di sana berlahan basah. Tumbuh tanaman dari keluarga pinus yang biasa tumbuh di udara yang dingin, dan lahan gambut," kata Rybczynski, dilansir
FoxNews,
6 Maret 2013.
Kendati saat ini unta-unta hanya bisa ditemukan di kawasan Asia dan Afrika, para peneliti percaya kalau spesies ini sebenarnya sempat berkembang di Amerika Utara dan kemudian punah.
"Unta Arktik memiliki ukuran 30 persen lebih besar dari unta-unta yang hidup di zaman sekarang. Dugaan terbaik adalah unta itu berpunuk satu," ujar Rybczynski.
Baca Juga :
Optimalkan Sinergi, Bea Cukai Adakan Pertemuan dengan Instansi Pemerintah di Berbagai Daerah
Baca Juga :
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit
Namun, unta temuan dari tim peneliti adalah unta yang bertransisi dari zaman dulu ke zaman sekarang, dan diyakini hidup berkoloni di padang pasir. "Ini adalah salah satu spesies unta yang terkait dengan dari unta zaman sekarang," tutup Rybczynski.
Perkiraan ilustrasi spesies unta yang hidup di Kanada Arktik. (Foxnews)
Penelitin ini telah diterbitkan di Jurnal Nature Communications.
Halaman Selanjutnya
Perkiraan ilustrasi spesies unta yang hidup di Kanada Arktik. (Foxnews)