Sumber :
- http://www.didno76.com
VIVAnews -
Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan cat, bintang, dan barang-barang lainnya yang bisa bersinar dalam kegelapan. Istilah populernya,
glow in the dark.
Tapi, untuk pertama kalinya, tim ilmuwan dari Uruguay Institute of Animal Reproduction, telah "menyulap" domba-domba yang bisa bersinar di dalam kegelapan.
Sembilan domba itu adalah hasil rekayasa genetika yang lahir pada 2012. Kendati domba-domba itu tampak mengeluarkan cahaya dalam kegelapan kala terkena sinar
ultraviolet,
ilmuwan memastikan kondisinya berkembang secara normal.
Menurut laman
Slashgear,
untuk menghasilkan domba
glow in the dark,
tim peneliti memodifikasi gen domba dengan memasukkan protein
fluorescent
dari ubur-ubur
Aequorea jellyfish
.
Alejo Menchaca, kepala tim peneliti mengatakan, para peneliti sengaja tidak memilih protein yang menarik secara medis, karena mereka ingin menyempurnakan teknik rekayasa genetika sebelum direplikasi pada penelitian lain.
Rekayasa genetika adalah teknik yang digunakan untuk membuat sifat baru pada hewan dengan memanfaatkan teknologi Recombinant DNA (rDNA).
Hasil dari rekayasa genetika sudah dilakukan di bidang pertanian dan obat-obatan. Misalnya, menciptakan tanaman yang tahan terhadap hama dan mengubah mikroba menjadi obat-obatan.
Namun, rekayasa genetika tetap menjadi isu kontroversial bagi sebagian orang. Otoritas organik memiliki daftar delapan alasan mengapa organisme rekayasa genetik buruk bagi kesehatan.
Rekayasa genetika pada domba dengan menjadikan
glow in the dark
pun menuai kritik: modifikasi gen apa lagi yang akan dibuat oleh para ilmuwan?
Berikut cuplikan video berita tentang domba itu:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hasil dari rekayasa genetika sudah dilakukan di bidang pertanian dan obat-obatan. Misalnya, menciptakan tanaman yang tahan terhadap hama dan mengubah mikroba menjadi obat-obatan.