Adaro: Pembebasan Lahan PLTU Terbesar di Asia Capai 80%

PT Adaro Energy Tbk
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Pembebasan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah, sudah hampir selesai. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk, Boy Garibaldi Thohir, di Jakarta, Kamis 2 Mei 2013.


"Pembebasan tanahnya sudah 80 persen," ujar Boy.


Adaro adalah salah satu perusahaan konsorsium yang membangun pembangkit listrik tersebut. Selain Adaro, masih ada dua perusahaan energi yang turut serta dalam pembangunan itu, yaitu J-Power dan Itochu. Kedua perusahaan tersebut berasal dari Jepang.
Hakim Arief Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda di KTP dengan Surat Kuasa


Jokowi Highlights Corn Value Decrease because Oversupply
Pembangunan PLTU ini sempat ditentang oleh warga yang tinggal di daerah itu. Karena pembangkit ini menggunakan batu bara dan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain itu, PLTU ini dikabarkan akan dibangun di daerah konservasi laut yang berada di kawasan Batang.

Usai Mutilasi Istrinya, Suami di Ciamis Kumpulkan Potongan Tubuh Korban di Depan Rumah Warga

Boy menjelaskan, proyek PLTU Batang ini menelan investasi US$4 miliar. Pembangunan PLTU di daerah Jawa Tengah ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik yang bisa disalurkan kepada masyarakat.


"Indonesia memerlukan listrik dan energi," kata Boy.


Pembangunan itu direncanakan rampung pada 2017. Apabila pembangkit listrik yang bersumber energi batu bara dan memiliki kapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) itu sudah selesai serta beroperasi, Boy mengklaim bahwa PLTU Batang akan menjadi pembangkit listrik terbesar di Asia.


"Kalau selesai, pembangkit listrik ini jadi PLTU terbesar di Asia di luar Jepang," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya