'Pengobatan Vampir' Ini Mampu Atasi Kebotakan

Ilustrasi botak
Sumber :
VIVAlife
- Para peneliti menemukan pengobatan baru untuk mengatasi kebotakan. Seperti dilansir laman
Telegraph
, mekanisme yang disebut dengan "pengobatan vampir" itu uniknya menggunakan larutan dari darah pasien sendiri.


Darah diolah dalam sebuah mesin yang mampu mengekstrak
platelet-rich plasma
Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir
(PRP). Hasilnya kemudian disuntikkan ke bagian kepala yang mengalami kebotakan. Para peneliti percaya bahwa larutan ini bisa menstimulasi sel induk baru di bawah kulit yang dapat membantu pertumbuhan kembali rambut.

Top Trending : Aksi Turis Bali Ceburkan Motor ke Kolam Renang hingga Marselino Jadi Tumbal

Penelitian yang diterbitkan di
16 Klub Ini Pastikan Tiket ke Liga Champions Musim Depan, Siap-siap dengan Format Baru!
British Journal of Dermatology edisi terbaru itu melibatkan 45 penderita
alopecia areata
. Mereka menerima suntikan pada satu setengah bagian kepala. Beberapa pasien diberikan PRP, beberapa diberikan pengobatan steroid yang lebih tradisional, sementara yang lainnya menerima pengobatan
placebo
.


Masing-masing pasien menerima tiga kali pengobatan setiap satu bulan sekali. Kemudian rambut baru yang tumbuh di area botak mereka diukur. Hasilnya, PRP lebih mampu secara signifikan menumbuhkan kembali rambut dalam area botak dibandingkan dengan pengobatan steroid dan placebo.


Meski penelitian diterapkan pada pasien alopecia areata, para ilmuwan menilai bahwa pengobatan mereka juga bisa diterapkan pada masalah pola kebotakan pria.


"Kami pikir itu bisa membantu menumbuhkan kembali rambut pada orang dengan masalah
androgenic alopecia
. Kami yakin itu adalah pengobatan terbaik yang ada selain operasi," ujar salah seorang ilmuwan, Dr Fabio Rinaldi.


Lebih lanjut, para peneliti berharap bisa mengembangkan pengobatan mereka menjadi sebuah produk berbentuk krim. Tujuannya, untuk menghindari penggunaan banyak jarum suntik.


"Alopecia diketahui menyebabkan efek besar pada kualitas hidup pasien dan harga diri. Hal ini bisa menawarkan harapan bagi ribuan orang," ujar Nina Goad dari British Association of Dermatologists. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya