Senyawa Berbahaya Bocor di Stasiun Ruang Angkasa

Astronot-astronot yang bekerja di International Space Station
Sumber :
  • nasa.gov
VIVAnews -
Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai
Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station) sedang menjadi perhatian banyak ahli karena mengalami gangguan yang cukup serius. Ada kebocoran amonia di stasiun itu. Kebocoran itu terdeteksi, begitu dilansir
Reuters
STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
10 Mei 2013, oleh sistem pendingin pesawat.
Spek dan Harga 7 Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, Rolls-Royce sampai Ferrari

Meski agak berbahaya, Badan Antariksa AS (NASA), menilai bahwa kebocoran itu tidak berdampak pada awak pesawat. Mereka tetap bekerja dan pesawat tetap beroperasi secara normal.


Awak pesawat, begitu bunyi laporan NASA, melihat serpihan putih amonia hanyut di stasiun ruang angkasa pada Kamis siang, waktu Amerika Serikat. Sejumlah ahli memperbaiki kebocoran itu dan mengharuskan sebagian dari sistem pendingin dimatikan selama 48 jam. "Tapi kru dipastikan tidak dalam bahaya," jelas NASA.


Pejabat NASA menyebutkan bahwa kebocoran tampaknya semakin buruk, serpihan amonia terlihat hanyut dari area struktur penopang P6.


NASA juga belum mengetahui secara jelas apakah senyawa yang terdeteksi itu terkait dengan kebocoran sebelumnya, yang terjadi pada akhir 2012.


Amonia digunakan di stasiun untuk mendinginkan peralatan yang memberikan daya ke sistem stasiun ruang angkasa. Tiap susunan sel baterai solar memiliki putaran pendingin masing-masing.


Wikipedia
meyebutkan bahwa amonia merupakan senyawa yang biasanya didapati berupa gas. Konon kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru bahkan berujung kematian. Kontak dengan senyawa ini pun dibatasi maksimal 15 menit.


Saat ini stasiun itu dihuni oleh enam awak dan kosmonot. Stasiun senilai US$100 miliar, setara Rp 970 triliun, itu merupakan stasiun riset terluar AS dan Rusia dalam kemitraan dengan Eropa, Jepang dan Kanada.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya