- Reuters
Dua astronot asal Amerika Serikat, Chris Cassidy dan Tom Marshburn, harus ke luar dari ISS untuk memperbaiki kebocoran amonia di pompa sistem pendingin stasiun itu.
Langkah itu diambil Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) agar kebocoran amonia di stasiun ruang angkasa itu tidak mengancam jiwa para awak yang bekerja di dalamnya.
Misi perbaikan dengan mengganti pompa baru telah berhasil dilaksanakan. Namun, perlu pengawasan selama beberapa minggu ke depan untuk memastikan kobocoran amonia sudah teratasi.
"Proses perbaikan hanya 30 menit, tapi butuh beberapa jam untuk memastikan tidak ada lagi serpihan putih amonia di pompa itu," kata Joel Montalbano, Deputi Stasiun Ruang Angkasa NASA.
Sesaat setelah memasang pompa baru, Cassidy dan Marshburn melaporkan tugasnya melalui komunikasi radio. "Semua berjalan dengan baik. Sudah tidak ada salju lagi di sini," kata Cassidy.
Ia menceritakan, pompa lama masih terlihat bersih dan mengkilap, tapi pompa itu harus diganti dengan yang baru. "Pompa di sistem pendingin adalah sumber utama terjadinya kebocoran amonia," tutur Cassady.
Montalbano pun menyambut baik kesuksesan dari misi perbaikan itu. "Hari yang sungguh menakjubkan. Misi perbaikan berjalan lancar, dan semua awak mendukung misi ini," ujarnya.
Komandan Stasiun Ruang Angkasa Internasional, Chris Hadfield juga mengabarkan, sudah tidak ada lagi kebocoran amonia melalui akun Twitternya. "Semua aman. Tidak ada kebocoran lagi," ungkap Hadfield, satu jam setelah misi perbaikan selesai.
Saat ini, tim peneliti dari Stasiun Ruang Angkasa NASA sedang memantau perkembangan dari misi perbaikan. Tim bekerja selama berminggu-minggu untuk memastikan kebocoran serpihan putih amonia di Stasiun Ruang Angkasa Internasional benar-benar tidak ada lagi.
Berikut foto-foto aksi Cassidy dan Mashburn ketika sedang "berjalan-jalan" di luar ISS:
Tom Mashburn
Chris Cassidy
Cecar Nadiem soal Dana Pendidikan, DPR: Kemana Uang Rp 665 Triliun Itu?
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mencecar Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBN 2024 atau sekitar Rp 660 triliun.
