Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah menyepakati perubahan asumsi makro yang dibahas dalam rapat RAPBN-P 2013. Pertumbuhan ekonomi disepakati sebesar 6,3 persen dari kesepakatan sebelumnya pada Komisi XI DPR di kisaran 6,2-6,5 persen.
Ketua Banggar, Ahmadi Noor Supit, di Jakarta, Selasa 4 Juni 2013, mengatakan, kesepakatan tersebut diambil atas persetujuan dari enam fraksi. Sementara itu, tiga fraksi lainnya, PKS, Gerindra, dan PDI-P memberikan catatan guna dibahas di Panja A pembahasan asumsi makro RAPBN-P sebelum disahkan di rapat paripurna.
"Pertimbangan kami, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 5,3 persen, meskipun harga BBM naik," tuturnya.
Perubahan inflasi juga disepakati oleh enam fraksi sebesar 7,2 persen. Tiga fraksi yang belum menyepakati dan meminta penjelasan lebih jauh dalam panja RAPBN-P adalah, PKS, PDI-P, dan Gerindra.
Selain dua asumsi tersebut, asumsi-asumsi lainnya seperti suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan dipatok 5 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dipatok Rp9.600 per dolar.
Kemudian, lifting minyak hingga akhir tahun ditargetkan sebesar 840 ribu barel per hari dan lifting gas 1.240 per barel setara minyak, dapat disepakati oleh seluruh fraksi.
Pemerintah Sambut Positif
Menanggapi hasil kesepakatan tersebut, Menteri Keuangan, M Chatib Basri, mengatakan, pemerintah menerimanya dengan baik, khususnya soal asumsi pertumbuhan ekonomi. Penjelasan lebih lanjut akan dilakukan di panja yang akan mulai bekerja besok, Rabu 5 Juni 2013.
"Kami kira pertumbuhan 6,3 persen pemerintah bisa terima, namun dengan usaha ekstra yang keras," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mendukung perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut. Bahkan, di tengah kondisi ekonomi global saat ini masih dalam pemulihan, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah.
"Kami rasa pertumbuhan 6,2 persen sudah cukup realistis. Tapi, kalau tadi ada penekanan hingga 6,3 persen, kami mendukung sekaligus juga menantang," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Perubahan inflasi juga disepakati oleh enam fraksi sebesar 7,2 persen. Tiga fraksi yang belum menyepakati dan meminta penjelasan lebih jauh dalam panja RAPBN-P adalah, PKS, PDI-P, dan Gerindra.