Sumber :
- Pertamina
VIVAnews -
PT Pertamina (Persero) merencanakan gas dari blok East Natuna, Kepulauan Riau, mulai dapat berproduksi pada 2023 dengan kapasitas 1.000 juta kaki kubik (MMSCFD) per hari.
Direktur Hulu Pertamina, M Husen, Senin 10 Juni 2013, mengatakan target tersebut sesuai dengan rencana penembangan (
plant of development
/POD) yang diajukan Pertamina kepada pemerintah sejak empat bulan lalu.
"Kalau produksi 4.000 MMSCFD, maka injeksinya 12.000 MMSCFD," ujarnya.
Pertamina merencanakan gas yang dihasilkan East Natuna akan dijual melalui pipa ke domestik dan luar negeri. Sepertigas gas akan didistribusikan ke dalam negeri, sedangkan dua pertiga akan dijual ke negara tetangga di Asean.
Proyek gas Blok East Natuna dikembangkan oleh empat perusahaan migas yaitu Pertamina, ExxonMobil, Total EP dan PTT Thailand. Pertamina menguasai 35 persen hak partisipasi, diikutioleh ExxonMobil 35 persen, Total EP 15 persen dan PTT Thailand 15 persen.
Dalam proposal yang diajukan konsorsium, pengembangan gas East Natuna melalui pipa dengan estimasi biaya investasi US$24 miliar. Konsorsium meminta sejumlah insentif agar pengembangan blok East Natuna bernilai ekonomis dan sedang dikaji Kementerian Keuangan.
Blok East Natuna diperkirakan memiliki cadangan gas 222 triliun kaki kubik dengan 70 persen di antaranya berupa CO2. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau produksi 4.000 MMSCFD, maka injeksinya 12.000 MMSCFD," ujarnya.