Sumber :
- Antara/Maril Gafur
VIVAnews -
Indonesia harus gigit jari karena gagal menjadikan crude palm oil (CPO) dan karet menjadi produk ramah lingkungan di APEC 2013. Pemerintah akan menyusun strategi baru agar dua komoditas ini diterima dalam pertemuan APEC yang akan datang.
Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, Senin 15 Juli 2013, menjelaskan pengajuan kedua komoditas ini dalam produk ramah lingkungan telah berlangsung sejak 2012.
Bahkan, pertemuan pra-APEC di Surabaya beberapa waktu lalu belum bisa mengamini kedua komoditas ini masuk dalam produk ramah lingkungan. "Proses panjang perundingan sempat terhenti tiga jam, tetapi disepakati 54 produk yang masuk environmental goods tanpa CPO dan karet," kata Iman di Kementerian Perdagangan Jakarta.
Kini, Kementerian Perdagangan akan mengganti strategi dengan mengajukan materi baru agar dapat masuk dalam produk ramah lingkungan yang disetujui oleh APEC. Salah satunya adalah mengedepankan kontribusi CPO dan karet dalam pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.
"Kami berganti strategi. Kalau sekarang kami tidak hanya berbicara produk yang ramah lingkungan, tapi juga
renewable energy
Baca Juga :
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
Voltron Hadirkan SPKLU Ultra Fast Charging di Living World, Apa Saja Kelebihannya?
Living World Alam Sutera bekerja sama dengan Voltron dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging bagi semua tipe mobil listrik.
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :