VIVAlife - Setelah terlibat dalam film produksi Hollywood, Joe Taslim kembali eksis di dunia perfilman Indonesia. Ia memerankan seorang campuran Jepang-Indonesia dalam film La Tahzan. Ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Joe menuturkan tuntutan tersulit dalam peran yang ia mainkan. Selain bahasa Indonesianya harus bagus, bahasa Jepangnya pun harus lancar.
Untuk itu, ia belajar kilat bahasa Jepang. "Saya belajar cuma tiga minggu. Belajar apa yang diomongin di script aja. Gimana ngomongnya, logat orang Jepang seperti apa," ujarnya membeberkan.
Di luar itu, ia belum berencana belajar bahasa lebih dalam. Yang penting, katanya, untuk kebutuhan film sudah tercukupi. Namun ternyata, menjadi orang Jepang bukanlah sekadar berbahasa Jepang.
Yang juga dirasanya berat, adalah emosi atau pendalaman saat menjadi warga keturunan Negeri Sakura itu. "Emosinya, itu yang berat PR-nya. Kalau bahasa Jepang kita akan dinilai orang Jepang. Tapi emosinya juga harus dapat," kata bintang film The Raid itu.
Namun, bukan Joe namanya jika tak mampu mengatasinya. Ia berusaha membiasakan diri dengan orang-orang dan segala hal tentang Jepang. Usaha maksimalnya dirasa cukup berhasil.
Awalnya, ia juga merasa aneh karena belum pernah bermain dalam film La Tahzan. Di The Raid, ia berakting laga. Tak jauh berbeda dengan saat dirinya menjadi salah satu pemain Fast and Furious 6. Kini, atlet judo itu harus bermain drama percintaan. Ia pun meyakinkan, dirinya merupakan seorang aktor yang harus serba bisa.
"Sebagai aktor saya harus bisa menjadi peran apa saja," ujarnya yakin. (adi)
Warung Madura di Denpasar Buka 24 Jam, Jayanegara: Jaga Ketertiban Jika Sepi Istirahat
Warung Madura di Denpasar Buka 24 Jam Hingga Jadi Sorotan, Jayanegara: Jaga Ketertiban Jika sepi.
