Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat, pada perdagangan Jumat 26 Juli 2013. Meski pelemahannya tidak terlalu dalam, rupiah terus mendekati level Rp10.300 per dolar AS.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini, rupiah bergerak melemah di level Rp10.265 dari dua transaksi sebelumnya di posisi Rp10.263 dan Rp10.262 per dolar AS.
Menurut pengamat pasar uang, Steve Susanto, rupiah masih terkoreksi terhadap mata uang negeri Paman Sam, karena dua faktor utama, yaitu internal dan eksternal.
Baca Juga :
Optimalkan Klinik Ekspor Bea Cukai, Perusahaan Pupuk Ini Lepas Ekspor Perdana ke Timor Leste
"Rupiah tertekan karena ancaman inflasi, akibat harga-harga bahan pokok yang masih tinggi. Juga, ekspektasi inflasi yang kini tidak stabil," kata Steve kepada VIVAnews di Jakarta.
Sementara itu, faktor eksternal, dia menambahkan, yaitu penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya, yang didorong ekspektasi membaiknya pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Pelemahan rupiah yang tidak terlalu dalam itu, Steve melanjutkan, ditopang langkah Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi di pasar guna nilai tukar rupiah. (art)
Siap Tingkatkan Ekspor, PT Majoin Coness Indonesia Terima Izin Fasilitas KITE IKM
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian fasilitas kepabeanan, yaitu fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) IKM.
VIVA.co.id
14 Mei 2024
Baca Juga :