Sumber :
- Antara/ Jafkhairi
VIVAnews
– Setiap hari rata-rata terjadi 300-an kecelakaan yang merenggut 80-an jiwa di 2012. Faktor manusia masih paling dominan dalam memicu kecelakaan lalulintas jalan di Indonesia, sedangkan faktor lainnya yaitu jalan, kendaraan, dan alam.
Dari keseluruhan faktor manusia, salah satu aspeknya adalah mengantuk. Kondisi mengantuk saat berkendara juga memicu terjadi kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran.
"Saat mengantuk membuat seseorang tidak berkonsentrasi. Obat mengantuk hanya satu, yakni tidur," ujar dokter Andreas Prasadja,
sleep psyshician
RS Mitra Kemayoran, dalam diskusi 'Ngantuk Berkendara=Maut' yang digelar Independent Bikers Club (IBC), di Jakarta, Selasa 30 Juli 2013.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Pol Irvan Prawira Satyaputra mengimbau, agar para pemudik tidak menggunakan sepeda motor untuk mengurangi fatalitas kecelakaan.
Baca Juga :
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
Baca Juga :
Vespa Klasik Milik Babe Cabita Dilelang Istri dengan Harga Awal Rp70 Juta, Ini Spesifikasinya
"Kami para industri sepeda motor membantu dengan mudik bareng. Orangnya naik bus, sepeda motornya diangkut memakai truk," kata Hari Sasono, sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Para produsen juga menyediakan posko-posko untuk para pemudik beristirahat. Selain itu, mereka menyediakan posko atau bengkel siaga untuk menservis sepeda motor yang dipakai berkendara para pemudik.
"Sedangkan peran publik adalah dengan mengedukasi pengendara, seperti yang dilakukan IBC hari ini," ujar Edo Rusyanto, salah satu pendiri
Independent Bikers Club
(IBC).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami para industri sepeda motor membantu dengan mudik bareng. Orangnya naik bus, sepeda motornya diangkut memakai truk," kata Hari Sasono, sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).